NU Sumenep Jelajah Situs Sejarah Pejuang Aswaja

Prosesi Pemberangkatan Peserta "Jelajah Situs Sejarah Perjalanan NU Sumenep" di kantor PCNU Sumenep, Kamis, 31 Januari 2019 (santrinews.com/mahrus)

Sumenep – Nahdlatul Ulama (NU) sudah berusia hampir satu abad. Sebuah perjalanan perjuangan yang cukup panjang. Banyak tokoh berjasa besar dalam proses pendirian hingga sekarang.

Tak hanya di tingkat nasional. Melainkan juga di tingkat cabang. Tak terkecuali di Kabupaten Sumenep. Generasi muda perlu diperkenalkan tentang perjalanan NU dan jejak perjuangan para kiai.

Baca: Tokoh Penting Bangsa Banyak Lahir dari Pesantren

Untuk itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep melalui Pramuka Satuan Komunitas (Sako) NU bersama Lembaga Pendidikan Ma’arif (LP Ma’arif) menggelar “Jelajah Situs Sejarah Perjalanan NU Sumenep”.

Ketua Sako Ma’arif NU Sumenep, Hasan Basri, menjelaskan, jelajah situs perjalanan NU merupakan bagian dari cara untuk memperkenalkan NU sejak dini kepada para pelajar.

Baca juga: Pelajar NU Tour Religi Mengenang Perjuangan Para Kiai

Acara ini diikuti berbagai lembaga di bawah naungan LP Ma’arif NU Sumenep. Terdiri dari 93 regu dan setiap regu terdiri 5 orang anggota.

Ada tiga pos yang akan dilalui peserta jelajah situs sejarah NU. Yakni Asta KH Abi Sudjak di Kebunagung, dan Asta KHR Usymuni di Jalan Makam Pahlawan (keduanya pendiri NU Sumenep), serta Asta Tinggi (makam para raja Sumenep).

“Peserta akan ditanya materi ke-NU-an, keaswajaa hingga kepramukaan,” kata Hasan Basri, di sela persiapan pemberangkatan Jelajah Situs NU di kantor PCNU Sumenep, Kamis, 31 Januari 2019.

Baca juga: KH Abdul Djalil Hamid, Sang Maestro Falak Tokoh NU Generasi Awal

Menurut Hasan Basri, Jelajah Situs NU adalah cara efektif menanamkan pemahaman Aswaja kepada para pelajar. “Juga mengatahui sejarah NU Sumenep itu sendiri,” tegasnya. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network