Kehadiran Malaikat Kala Seorang Mukmin Sakit

Pasien sedang dirawat intensif di rumah sakit. (santrinews.com/bs)

Kalau kita tahu sebenarnya tidak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat sakit. Karena sebenarnya itu adalah bagian dari kasih sayang Allah SWT. Kalau selama ini banyak keluhan, itu karena tidak tahu rahasia di balik sakit tersebut. Penjelasan ini semoga bisa membesarkan hati.

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat senangnya.”

Sabda Rasulullah SAW tersebut diriwayatkan Abu Imamah al-Bahili. Dalam hadist yang lain: “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus empat malaikat untuk datang kepadanya.”

Allah memerintahkan malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya. Dan malaikat ketiga mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubah menjadi pucat pasi. Sedangkan yang terakhir, malaikat keempat untuk mengambil seluruh dosa. Maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala akan menyembuhkan hamba mukmin tersebut, Allah memerintahkan kepada malaikat pertama hingga ketiga untuk mengembalikan kekuatan, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat terakhir, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata: “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya saat sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”

Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.” Subhanallaah.

“Tiada seorang mukmin yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampai pun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah.” (HR Bukhari-Muslim)

“Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya.” (HR Ath-Thabarani).

Dalam hadits riwayat al-Qadha’i disebutkan: “Penyakit panas itu menjaga tiap mukmin dari neraka. Dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun.” (S Sulun)

Terkait

Hikmah Lainnya

SantriNews Network