Surati Presiden Jokowi, Banten Ajukan Jadi Tuan Rumah Hari Santri Nasional

Gubernur Banten Rano Karno menyalami para santri saat menghadiri acara peringatan Haul ke-435 Sultan Maulana Yusuf, di kawasan Banten Lama, Kota Serang, Sabtu 29 Agustus 2015, malam. (santrinews.com/dok)

Banten – Pemerintah Provinsi Banten mengaku siap menjadi tuan rumah Peringatan Hari Santri Nasional yang rencana ditetapkan pada 22 Oktober 2015. Gubernur Banten, Rano Karno pun sudah melayangkan surat permintaan ke Presiden Joko Widodo.

“Banten siap jadi tuan rumahnya. Sudah kirim surat usulan kepada presiden dan Menteri Agama agar Banten menjadi tempat deklarasi Hari Santri Nasional. Karena masyarakat Banten memiliki nilai religius yang kuat,” kata Rano Karno, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 21 September 2015.

Hari Santri Nasional merupakan salah satu realisasi janji Jokowi saat masa kampanye Pemilihan Umum Presiden 2014. Presiden Jokowi berencana akan melakukan kunjungan ke Banten hingga akhir tahun, di antaranya puncak peringatan HUT TNI ke-70 di Pelabuhan Indah Kyat, Kota Cilegon pada 5 Oktober dan Peringatan Hari Tani di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang pada 27 September 2015.

Rano optimistis permintaannya akan terkabul mengingat julukan Banten sebagai Bumi Seribu Kiai Sejuta Santri. Banten memiliki ratusan pondok pesantren dan ribuan santri yang tersebar di berbagai wilayah, sehingga tepat jika Banten dijadikan tempat untuk mendeklarasikan Hari Santri Nasional.

“Kita punya (Masjid Agung) Banten Lama, pondok pesantren modern dan tradisional. Minta doanya kepada warga Banten agar kita dapat menjadi tuan rumah deklarasi Hari Santri,” ujarnya.

Rano mengaku salah satu wilayah di Banten yakni Pandeglang dijuluki Kota Santri dan Pandeglang terkenal dengan daerah yang historis, patriotis dan agamis.

Bahkan tercatat dalam sejarah pada masa Kesultanan Banten yang dipimpin Sultan Maulana Hasanudin, wilayah Banten menjadi salah satu pusat perkembangan Islam. Banten mempunyai peranan penting dalam tumbuh dan berkembangnya Islam, khususnya di daerah Jakarta dan Jawa Barat.

Pemilihan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober bertepatan dengan hari revolusi kaum santri melawan kolonialisme Belanda. Pada 22 Oktober 1945, Hadratussyaikh KH M Hasyim Asyari mengumandangkan Resolusi Jihad melawan Belanda (NICA) yang hendak kembali menjajah Indonesia. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network