Indonesia-Papua Nugini Jajaki Peluang Kerja Sama Sektor Transportasi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) saat menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon Andriana Supandi (santrinews.com/istimewa)

Jakarta – Kementerian Perhubungan RI tengah menjajaki kerjasama dengan Papua Nugini di bidang sektor transportasi, baik sektor perhubungan laut maupun udara. Kerjasama ini untuk memberi peluang dalam pemenuhan komoditi ekspor dan impor antara kedua negara.

“Saya mendukung dibukanya pelayaran, yang memiliki peluang dalam pemenuhan komoditi ekspor dan impor, antara kedua Negara,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menerima kedatangan Duta Besar RI untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon Andriana Supandi, Jakarta, 22 November 2021.

Dalam pertemuan itu dibahas peluang kerja sama sektor transportasi antara Indonesia dengan Papua Nugini.

Di bidang atau subsektor perhubungan laut, Budi Karya mengatakan, Indonesia menjajaki peluang bagi para pelaku usaha logistik atau perkapalan nasional untuk mengembangkan rute pelayaran dari wilayah timur Indonesia menuju Papua Nugini.

“Saya juga mendorong agar komoditas yang dapat diekspor ke Papua Nugini dapat diintegrasikan dengan komoditas yang diangkut dengan tol laut,” lanjut Budi Karya.

Baca juga: 4 Tahun Jabat Dirjen Perhubungan Laut, Ini Capaian dan Prestasi Agus H Purnomo

Sementara di bidang perhubungan udara, Indonesia akan menjajaki peluang penerbangan langsung dari Indonesia ke Papua Nugini.

Sebelumnya, kerja sama penerbangan antarkedua negara telah diatur dalam perjanjian hubungan udara, yang telah ditandatangi pada Juni 2013.

Dalam perjanjian disebutkan, kedua negara dapat melakukan penerbangan menuju kota Jakarta dan Denpasar untuk Indonesia, serta Port Moresby dan Lae untuk Papua Nugini.

“Saya mendukung dilakukannya kajian yang lebih mendalam terkait pembukaan rute penerbangan langsung untuk membuka konektivitas udara antara kedua negara,” ujarnya.

Kemudian di bidang perhubungan darat, Budi Karya mengungkapkan, akan menjajaki pembukaan rute lintas batas negara, yang akan dioperasikan oleh Damri.

Saat ini tengah disusun draf MoU-nya oleh Ditjen Perhubungan Darat, sebagai dasar hukum kerja sama angkutan lintas batas negara.

“Ini menjadi peluang untuk meningkatkan potensi pariwisata dan perekonomian antar kedua negara,” ujarnya.

Ia berharap KBRI di Port Moresby membantu mengkoordinasikan, dan mengomunikasikan berbagai upaya untuk peningkatan kerjasama di bidang transportasi, kepada pihak Papua Nugini.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Andriana Supandi mengungkapkan, peluang ini dapat diambil Indonesia, untuk meningkatkan kerjasama di wilayah Pasifik. (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network