Resmi Terbentuk di Empat Kabupaten, Ini Program Saudagar Madura

Sumenep – Perkumpulan Saudagar Madura sudah resmi terbentuk di empat kabupaten di Madura. Wadah para pengusaha asal Madura untuk kemajuan ekonomi Madura.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Saudagar Madura Abie Muliyar Muhtar saat konferensi pers di sekretariat DPP Saudagar Madura di Jalan Imam Bonjol, Kota Sumenep, Ahad, 27 Februari 2022.

Pengusaha yang akrab disapa Abie ini mengatakan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di empat kabupaten itu terdiri dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Selama tiga hari terakhir mulai Bangkalan sampai Sumenep Ketua Umum DPP Saudagar Madura Akhmad Ma’ruf Maulana dan jajaran turun langsung menyerahkan mandat.

Sekum DPP Saudagar Madura Abie Muliyar Muhtar menyampaikan, pengurus di tingkat kabupaten diberi tugas melengkapi kepengurusan sampai tiga bulan ke depan.

“Setelah itu akan deklarasi. Akan mengundang para pejabat pusat hingga daerah,” terangnya.

Saudagar Madura juga hadir untuk saling support antar pelaku usaha untuk berjuang dan bangkit bersama.

Selain itu, kondisi pandemi yang berdampak pada ekonomi masyarakat Madura tak luput dari perhatian para pengusaha yang tergabung di Saudagar Madura.

“Mudah-mudahan Saudagar Madura hadir bisa memberdayakan ekonomi masyarakat Madura,” ujar Abie.

Sementara, Ketum DPP Saudagar Madura Akhmad Ma’ruf Maulana menyampaikan rencana program Madura Go To World atau dunia Internasional. Antara lain event berskala internasional seperti karapan sapi

“Nanti para jokinya juga para turis asing yang sudah terlatih. Event ini juga siap mendatangkan sebanyak mungkin turis mancanegara,” tutur Ma’ruf.

Kemudian pembentukan Bank Madura. Tentang ini, para pengusaha Madura baik yang didalam maupun luar Madura sangat mendukung.

Tak hanya itu. Saudagar Madura juga akan memperjuangkan terbentuknya Provinsi Madura. Upaya yang akan ditempuh akan audiensi ke Komisi II DPR RI.

“Kami akan meminta komisi yang membidangi pemerintahan itu mendesak pemerintah pusat pemekaran Madura jadi provinsi jadi prioritas,” terangnya.

Pembangunan Madura lanjutnya, dibandingkan Jawa sangat jauh tertinggal. Solusinya mempercepat pembangunan Madura harus jadi provinsi.

“Jangan moro-moro mau bangun tol Madura. Jalan terpisah dua arah saja masih belum di Madura. Sejak dulu begitu-begitu saja jalan rayanya,” katanya dengan nada serius.

Pemilik usaha Wiraraja Group di Batam ini menegaskan, kondisi ini membutuhkan kekompakan para pengusaha Madura. Misalnya aktif mendesak pemerintah agar peduli Madura.

Para pengusaha Madura harus meniru pelaku usaha di daerah lain. Mereka meski berbeda latar belakang politiknya, ketika menyangkut kemajuan tempat asal, kompak bersatu.

“Darah ke Madura-an kita harus mendidih untuk bangkit. Kemajuan Madura harus dipelopori pelaku bisnis. Ayo bersatu untuk Madura,” tegasnya penuh semangat. (*)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network