Madrasah Benteng Efektif dari Virus Gerakan Radikalisme

Siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Balikpapan (santrinews.com/dok)

Jakarta – Madrasah memiliki tantangan untuk menghasilkan lulusan yang profesional, berkarakter, beradab, serta berintegritas.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan sejarah telah mencatat, madrasah sebagai institusi pendidikan yang tumbuh dan berkembang jauh sebelum Indonesia merdeka ternyata hadir sebagai benteng efektif dari virus gerakan radikalisme.

“Madrasah lahir dari ribuan pejuang, profesional, dan para ahli di berbagai bidang kehidupan yang kontribusi nyatanya itu telah banyak dirasakan oleh masyarakat hingga sekarang,” kata Lukman, Ahad, 30 Nopember 2014.

Hadirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadikan posisi madrasah semakin jelas, sekaligus membuka lebar ruang gerak madrasah untuk berkompetisi secara sehat dengan sekolah umum.

“Hal inilah sebagai wujud rasa keadilan pendidikan yang telah dirasakan kita bersama,” tandasnya.

Menurut mantan Wakil Ketua MPR ini seperti dilansir Okezone, saat ini madrasah 100 persen sekolah yang bercirikan ke-Islaman, terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sama dengan SD, Madrasah Tsanawiyah (MTs) sama dengan SMP dan, Madrasah Aliyah (MA) sama dengan SMA.

Transformasi madrasah ke sistem pendidikan nasional harus diimbangi komitmen dengan memelihara ciri khas ke-Islaman. Prestasi dan kemajuan madrasah tidak hanya diukur dari hasil Ujian Nasional (UN), tetapi dilihat juga dari sportivitas, kejujuran, dan kompetisi.

“Siswa madrasah tidak boleh minder dengan siswa sekolah, termasuk dalam kualitas sains dan teknologi,” jelasnya. (us/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network