Pesan dan Keinginan H Slamet Effendy Yusuf Sebelum Wafat

Suasana duka di kediaman Citra Grand, Cibubur, Kamis, 3 Desember 2015. (santrinews.com/arh) .

Jakarta – Dua hari sebelum wafat, H Slamet Effendy Yusuf mengirimkan foto kenangannya bersama Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muttaqien Pancasila Sakti, KH Muslim Rifai Imampuro, yang akrab dipanggil Mbah Lim, Selasa, 01 Desember 2015.

Pada foto yang dikirimkan itu, H Slamet Effendy Yusuf mengingat kembali kenangannya bersama Mbah Lim, dengan mengenakan baju doreng Ansor.

“Nostalgia adalah jejak Mbah Lim telah wafat. Sekalipun jejak adalah fi’il madli yang mabni, tetapi kerinduan akan sahabat adalah misteri hari ini. Berderet di barisan belakang adalah sahabat yang seolah hilang. Di mana Anda sekarang?” tulisnya.

Demikian pesan Slamet di grup Jaringan Nahdlatul Ulama, yang kembali dikirim ulang beberapa sahabat NU di grup yang sama.

Dalam ungkapan belasungkawa, sesaat setelah berita kepergian H Slamet beredar, M. Ali Abdillah, pengurus Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) mengungkap momen pertemuan terakhirnya dengan mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini pada hari Senin dan Selasa.

“Saya hari Senin dipanggil Pak Kyai SEY di kantor PBNU, hari Selasa pagi bertemu di rumah beliau. Ya Allah ternyata itu pertemuan terakhir, semoga beliau hunul khatimah. lahul fatihah.” ucapnya

Sebelum kepergiannya, H Slamet Effendy Yusuf mengungkapkan keinginannya untuk mendirikan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama di Rusia.

“Saya sudah komunikasikan dengan teman-teman di Rusia dan kedutaan. Semoga ada yang melanjutkan rencana tersebut.” ungkap M. Ali Abdillah, menirukan perkataan H Slamet Effendy Yusuf. (nabil/arh)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network