Kriteria Ideal Menteri Agama di Kabinet Jokowi-JK

Jakarta – Juru bicara Jusuf Kalla, Poempida Hidayatulloh menyampaikan kriteria Menteri Agama secara umum harus disegani oleh semua kelompok agama. Tak hanya itu, sosok Menteri Agama juga harus bisa diterima dengan baik oleh semua kelompok agama.

“Jabatan Menteri Agama sangat krusial mengingat kompleksitas keberagaman di Indonesia saat ini,” kata Poempida, Sabtu, 26 Juli 2014.

Tantangan yang dihadapi dalam penunjukan jabatan itu, kata Poempida, ada dua kelompok keagamaan yang besar di Indonesia.

Apabila menunjuk seseorang yang berasal dari kalangan Nahdliyin, maka ia dituntut mampu berdialog baik dengan warga Muhammadiyah, demikian sebaliknya. Selain itu, kata Poempida, harus mampu mengayomi kelompok agama lain di luar dua kelompok agama mayoritas di Indonesia tersebut.

Kriteria lain yang harus ada, kata politikus muda Partai Golongan Karya ini, kandidat menteri harus memiliki rekam jejak yang baik sebelumnya. “Tak pernah terkait kasus korupsi, jadi hal pertama yang harus dipenuhi,” ujar Poempida.

Integritas dan kredibilitas calon pengisi jabatan Menteri Agama juga menjadi pertimbangan utama sehingga dihormati oleh semua kelompok agama di Indonesia.

Indonesia kerap menjumpai permasalahan seputar keagamaan yang sensitif. Belum selesai berbicara soal Ahmadiyah, Indonesia kembali dihadapkan persoalan ISIS dan Baha’i. ISIS adalah gerakan Negara Islam Irak dan Suriah yang berencana mengembangkan sistem kekhalifahan Islam.

Sementara itu, Baha’i diklaim sebagai agama monoteistik yang berasal dari Persia. Ajaran agama ini diklaim berkembang di Indonesia tahun 1878.

Dengan kondisi seperti ini, kata Poempida, sangat penting memiliki menteri agama yang mampu merangkul semua kelompok agama yang berkembang di Indonesia sehingga konflik dapat diatasi dengan baik.

Namun, kata Poempida, seperti dilansir Tempo, kewenangan menunjuk calon pengisi jabatan menteri dalam kabinet mendatang berada di tangan Jokowi-JK.

Ia berharap kabinet yang dirancang oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih tersebut dapat mengemban amanah rakyat. Ia optimistis Jokowi-JK dapat membentuk kabinet yang efektif untuk pemerintahan mendatang.

Jokowi sendiri memastikan Menteri Agama dari kalangan Ahlussunnah Waljamaah atau Nahdlatul Ulama (NU) bila dirinya mendapat mandat dari rakyat jadi presiden.

Sejauh ini sudah muncul sejumlah nama yang dinilai layak jadi Menteri Agama. Mereka diantaranya; Azyumardi Azra (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), HM Ridwan Nasir (Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya/Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim), Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama yang sekarang), dan Siti Musdah Mulia (Intelektual Muslim Perempuan/Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). (dhom/ahay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network