Syair Kerinduan Qais untuk Laila

Qais yang dijuluki sebagai Si Gila (Majnun) hanya bahasa kiasan saja. Bukan gila sebenarnya. Mengapa? Sebab Qais ini termasuk penyair Arab.

Selama kisah cinta mereka berdua ada banyak lantunan syair Arab berhasil digubah oleh Qais dalam berbagai Wazan Syair-syair Arab. Masak orang gila bisa mengarang Syair?

Tema wanita dan cinta merupakan salah satu pemantik alam imajinasi merangkai syair tersebut. Seperti kata Gus Dur saat Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menjadi moderator dalam seminar dengan narasumber Gus Dur dan Nurcholid Madjib alias Cak Nur: “Cak Nun ini begitu bagus merangkai kata karena sedang kasmaran” (au kama qala).

Berikut di antara Syair Qais untuk Laila:

ضاقت علي بلاد الله ما رحبت • يا للرّجال فهل في الأرض مضطرب

Begitu sempit bagiku tanah ciptaan Allah ini, tidaklah luas. Wahai tuan-tuan, adakah gempa di bumi ini.

البين يؤلمني والشّوق يجرحني • والدّار نازحة والشّمل منشعب

Jarak ini menyakitkan aku, kerinduan melukaiku. Kediaman makin terasa jauh dan kekuatan semakin tercecer

كيف السَّبيلُ إلى ليلى وقد حُجِبَتْ • عَهْدي بها زَمَناً ما دُونَهَا حُجُبُ

Adakah jalan bagiku bertemu Laila. Sebab janjiku telah terhalang dengan Laila selama beberapa waktu, padahal tak ada lagi penghalang. (*)

Ustaz Ma’ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.

Terkait

REHAT Lainnya

SantriNews Network