Abdullah Anak Emas

Deik-detik menjelang wafatnya Sayyidatina Aminah, ibunda Nabi Muhammad SAW di desa “Abwa” selepas berziarah ke makam suaminya, Abdullah ibn Abdul Muthalib. Aminah merengkuh putra semata wayangnya Sayyidina Muhammad SAW yang saat itu berumur lima tahun pada dekapannya.

Dengan suara lirih dan sisa-sisa tenaga dalam dirinya beliau melantunkan senandung Syair syahdu sambil berderai air mata yang menceritakan tentang keistimewaan Nabi Muhammad SAW dan ayahandanya;

بارك الله فيك من غلام… * يإبن الذى نجى من حومة الحمام

Semoga tuhan memberkatimu duhai putra dari lelaki yang selamat dari penyembelihan dan kematian“¦

نجا بعون الملك المنعام … * فودي غداة الضرب بالسهام

Pria itu selamat dengan pertolongan maha pemberi, dengan tebusan yang di undi dengan onta“¦

بمئة من إبل سوام ….. * إن صح ما ابصرت في المنام

Dengan 100 unta gembala, jika aku tak salah dari apa yang kulihat dalam mimpiku-

فأنت مبعوث الى الانام…… * من عند ذي الجلا Ù„ والإكرام

Sesungguhnya dirimu diutus kepada ummat manusia oleh sang maha mulia dan agung“¦

تبعث في الحل وفي الحرام…. * تيعث بالتحقيق والاسلام

Engkau di utus di luar dan dalam makkah, diutus membawa kebenaran dan Islam“¦

دين ابيك البر ابراهاما…… * فالله أنهاك عن الاصنام

Agama nenek moyangmu Abraham, sungguh tuhan mencegahmu dari berhala berhala“¦.

ان لا تواليها مع الاقوام

Agar engkau tidak menyembahnya beserta segenap kaum“¦
(lalu beliau berkata“¦.)

“كل حي يموت , وكل جديد بال , وكل كبير يفنى , وأنا ميتة وذكري باق فقد تركت خيرا وولدت طهرا …”

“Setiap yang Hidup pasti Mati“¦ dan setiap yang Baru akan Usang“¦. dan setiap yang Tua pasti akanBinasa“¦ sedangkan Ajalku telah dekat“¦ tetapi aku akan terus dikenang“¦ sebab aku telah meninggalkan kebaikan di dunia dan aku telah melahirkan manusia suci“¦”(INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN)..

Alkisah
Berawal dari lahirnya Seorang pemuda qurais 15 tahun sebelum tahun gajah di makkah. Alkisah dahulu kala sumur ZamZam yang tertutup pasca ditemukan oleh ibunda nabi ismail akibat banjir besar yang melanda mekkah. Seorang pembesar Quraish bernama abdul mutholib bermimpi menemukan posisi sumur zam-zam yang terpendam itu. Lalu timbul maksud darinya untuk mengajak kaum qurais membantunya menggali sumur tersebut. Namun tidak ada satupun dari kaum quraish yang sudi membantunya menggali sumur zam-zam. Hingga akhirnya abdul mutholib tetap bersikeras menggali zamzam bersama anaknya zubair.

Watak orang Quraish yang keras membuat Abdul Mutholib susah membujuk mereka. Hingga dia bernadzar kepada tuhan ka’bah jika suatu saat dia memiliki 10 anak maka dia akan menyembelih salah satunya .

Tahun demi tahun berlalu tanpa terasa ternyata dia memiliki 10 anak. Diapun mengumpulkan putranya untuk menjelaskan perihal nadzarnya. Setelah dijelaskan semua anaknya setuju dan meminta ayahnya untuk mengundi salah satu dari mereka. Mereka berkata ; “laksanakan nadzarmu duhai ayahku dan lakukan apa yang kau inginkan.” Lalu abdul mutholib menyuruh masing masing menulis namanya masing masing dan mulailah ayahnya mengundi. Ternyata nama yang keluar adalah Abdullah.

Abdul Muthalib pun memutuskan membawa abdulloh ke tempat penyembelihan. Namun Banyak dari kalangan orang quraish melarangnya terutama kalangan Bani Makhzum dan saudara Abu Tholib. Dan menyarankan agar bertanya kepada sadin penjaga ka’bah barangkali ada solusi lain agar Abdulloh tidak jadi disembelih. Dan mereka tidak setuju karena ditakutkan nantinya akan menjadi tradisi bagi orang Quraish. Sebenarnya abdul mutholib sangat sayang pada abdulloh. namun terpaksa dia harus melaksanakan nadzarnya. Sementara itu saudari nya menangis takut kehilangan abdulloh.

Di hadapan “sadiin” (penjaga ka’bah) Abdul Mutholib menjelaskan perihal yang terjadi. Dan sadin pun memberikan saran agar Abdullah di undi dengan 10 ekor unta. Abdul Muthalib pun menyetujui hal itu. Saat diundi pertama yang keluar adalah nama Abdullah. Sadin menyarankan agar ditambah 10 ekor unta lagi. Dan diundi lagi keluar lagi Abdullah. Begitu seterusnya hingga sembilan kali. Dan untuk akhirnya untuk kali ke sepuluh barulah muncul nama Unta dan genap menjadi 100 ekor onta. Abdul Mutholib berteriak bersyukur kegirangan melihat anaknya tidak jadi disembelh dan diganti dengan fidyah 100 ekor unta. Dan onta-onta yang akan disembelih itu dibawa ke daerah “Arofah” untuk di nadzarkan.

Ada beberapa alasan mengapa orang Quraish tidak setuju Abdulloh disembelih. Diantaranya karena “abdulloh merupakan pemuda kebanggaan kabilah Quraish yang tampan, gagah, jujur, berwibawa, dan santun.” Sehingga ia pun tersohor di segala penjuru makkah terutama dikalangan wanita wanita arab. Bahkan tidak sedikit yang tergila gila melihat keistimewaan Abdullah.

Suatu peribahasa mengatakan “Setiap kenikmatan pasti ada yang menghasudnya.“muncullah kebencian dari kalangan pemuda arab. Sekitar 40 orang berkuda yang bersiap menghabisi nyawa Abdullah. Untung saja saat itu Abdulloh diselamatkan oleh Zubair seorang pembesar Quraish yang disegani.

Semakin dewasa Abdullah semakin mempesona Banyak wanita yang menawarkan dirinya untuk dinikahi abdulloh diantaranya: “Qotilah Binti Novel Bin Asad” dia sangat tergila gila pada Abdulloh. Maklum disaat itu belum ada pergaulan islam sehingga banyak wanita yang masih berani menawar- kan dirinya. Bahkan pernah suatu ketika dia mengajak Abdulloh untuk menemaninya bicara tapi Abdulloh menolak.

“Fatimah Binti Murr” dia adalah wanita sangat cantik dan baik di kalangan wanita arab, bahkan dia menawarkan 100 ekor unta untuk abdulloh asalkan Abdulloh mau menikahinya. Dan masih banyak lagi wanita lain yang tertarik pada abdulloh.

Meskipun saat itu wanita jahiliyah sangat buruk moralnya namun abdulloh masih tetap terjaga hatinya dari pergaulan bebas dan dia mengabaikan, menolak semua wanita arab yang terkenal kecantikannya. Disisi lain masih ada wanita wanita yang terselamatkan pergaulannya dari pergaulan jahiliyah, perzinahan, minuman keras dan berhala. Seperti wanita bernama Aminah Bintu Wahbin Bin Abdu Banaf Bin Zuhroh Bin Kilab.

Aminah yang beranjak remaja semakin Nampak anggun dan terlihat inerbeauty-nya. banyak pria mulai melamarnya namun dia tidak menerimanya.Hingga akhirnya muncul inisiatif untuk mencarikan jodoh yang pas untuknya. Dan setelah mencari keseluruh penjuru arab ternyata hanya Abdulloh yang pantas mendampingi wanita cantik kebanggaan kaum Quraish itu.

Tidak disangka yang datang Abdul Mutholib dan Abdulloh dalam rangka bermaksud ingin meminang Aminah Bintu Wahbin. Lalu wahab masuk ke kamar Sayyidah Aminah seraya berbisik mesra ; “duhai putriku, telah kepada kita pembesar bani hasyim dalam rangka bemaksud meminangmu untuk putra emasnya Abdulah.“Aminah terdiam Nampak sekali dari raut wajah Aminah setuju dengan perjodohan ini.

Dengan begitu Allah SWT telah memilihkannya untuk menjadi pasangan yang akan melahirkan seorang pemimpin makhluq semesta alam. Ternyata dibalik semua ini Aminah telah lama menyimpan rasa kepada Abdulloh dialah pria yang menjadi dambaan hatinya.

Langit terlihat berbinar binar“¦ angin pun seakan berdesir syahdu.. semesta bergembira Mendengar desas desus perjodohan Aminah dan Abdulloh. Dan penduduk makkah mempersiapkan resepsi pernikahan agung ini. Hingga hari berbahagia itu tiba seluruh penduduk makkah di undang untuk turut memberikan doa restu.

Acara resepsi tersebut berlangsung selama tiga hari. Lalu Aminah melanjutkan perjalanan ke rumah suami nya Abdulloh. Meskipun mereka menempati rumah yang sederhana namun kesederhanaan jika dibarengi oleh dambaan hati pujaan jiwa tak bisa dibandingkan dengan dunia dan isinya.

Namun malam indah di negeri purnama menikmati bulan madu yang mereka jalani tidak berlangsung lama. Dengan berat hati Sayyid Abdulloh harus meninggalkan istri tercintanya berdagang ke Syiria demi mencari nafkah untuk keluarga tercinta.

Sebenarnya ada kebahagiaan yang belum diketahui abdulloh saat harus meninggalkan rumah yaitu kabar mengenai kehamilan Sayyidah Aminah.

Coba sedikit kita flashback pada masa nabi adam. Kedua orang ini adalah makhluk alloh yang sangat istimewa. Garis keturunan keduanya sangat terjaga dari kenistaan, mereka berdua juga bersambung nasabnya hingga para nabi nabi terdahulu. Dan sesuai firasat para pendahulu bahwa kelak akan lahir seorang nabi yang merupakan garis keturunan tunggal dari nabi Tsis bin Adam AS.

Dikisahkan bahwa Nabi Adam dan Sayyidatuna Hawa melahirkan 40 anak dalam 20 kandungan (setiap lahir kembar) kecuali nabi “Tsis” karena Allah ingin menunjukkan karomah bagi Nabi Muhammad s.a.w dan kemudian sesaat sebelum wafat berpesan kepada anaknya agar tidak meletakkan Nur yang diwariskan ini kepada wanita sembarangan kecuali kepada yang suci.

Hari demi hari berlalu, harap dan cemas menyelimuti perasaan siti aminah menunggu kedatangan suaminya. Namun siapa sangka betapa dunia bermuram durja, langit tak lagi berdegup gempita, matahari sayu tak mampu menampakkan sinarnya“¦ saat terdengar kabar tak lama dari kepergian abdulloh kepada ayahnya abdul mutholib. Bahwaabdulloh jatuh sakit di perjalanan dan tak mampu bertahan di madinah melawan rasa sakitnya lalu meninggal disana.

Tentu kabar ini membuat semua orang terkejut khususnya abdul mutholib yang harus kehilangan anak emasnya.

Langit menjadi kelabu bagi Sayyidah Aminah, suami tercinta yang baru saja menikmati mahligai cinta harus mengahadap sang maha kuasa. Calon bayi yang ada di rahimnya adalah buah cinta mereka yang allah titipkan di rahimnya yang kelak akan menjadi anugerah bagi semesta alam. Namun“¦

“Emas tetaplah emas dimanapun ia berada.”
Namun siti aminah merupakan wanita yang faham betul bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya, namun merupakan awal dari peradaban dunia dengan munculnya calon bayi yang istimewa. Dia berkomitmen untuk meneruskan cita cita dengan merawat dan menjaga si calon bayi hingga dewasa.

Dan Hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi derajat hasan:
(إنّ الله خلَق الخَلْقَ فجعلني من خيرِ فِرَقِهِمْ ثمّ تَخَيَّر القبائلَ فجعلني من خير قبيلةٍ، ثمّ تخيّر البيوتَ وجعلني في خير بيوتهم ،فأنا خيرُهم نفسًا أي روحا وذاتا وخيرهم بيتا أي أصلا)
“Sungguh, Allah telah menciptakan makhluk lalu menjadikanku dari sebaik-baiknya golongan dari mereka. Kemudian memilih dari beberapa kabilah dan menjadikanku dari sebaik-baiknya kabilah. Kemudian memilih dari beberapa rumah dan menjadikanku dari sebaik-baiknya rumah. Akulah sebaik-baiknya diri (ruh dan dzat) dari mereka dan sebaik-baiknya rumah (garis keturunan).”

Pasca kelahiran Nabi Muhammad SAW, Aminah dengan segenap tenaga menjaga dan merawat dari segala gangguan yang ada sebab sebagian orang qurais dan rahib ada yang mengetahui mengenai tanda tanda kenabiannya. Nabi terlahir dalam keadaan yatim dan faqir tuhan mentaqdirkannya menjadi yatim agar supaya menjadi tangguh menghadapi kehidupan sekaligus menunjukkan bahwa kesuksesannya bukan berkat harta dan tahta.

أخذ الإله ابا الرسول ولم يزل # برسوله الفرد اليتيم رحيما
Alloh s.w.t mewafatkan ayahanda rosul lalu ia sendiri yang menyayangi rosul yang yatim“¦

نفسي الفداء لمفرد في يتيمه # والدر أحسن ما يكون يتيما
Nyawaku sebagai tebusan, bagi nabi yang sendiri dalam keyatiman, mutiara akan telihat lebih indah saat ia tunggal“¦

Hingga puncaknya dihari itu saat nabi berumur lima tahunan selepas berziarah dari makam Abdulloh ayahandanya. Aminah merasa bahwa hidupnya tak akan lama lagi. Ia pun menceritakan perihal ayahnya melalui lantunan syairnya yang telah disebut di awal mengenai keistimewaan ayahandanya. Disaat itu pula aminah tutup usia sambil mendekap putra semata wayangnya. Dan dekapan itu menyadarkan bahwa kasih sayang ibundanya akan melekat selama lamanya.

Sementara ibundanya sendiri merupakan wanita cantik, suci yang jauh dari pergaulan jahiliyah.bahkan disaat wafatnya segenap Jin menangis dan melantunkan syair:
تبكي الفتات البرَة الأمينة… * ذات الجمال العفة الرزينة
Telah menangis aminahyang merupakan Seorang wanita berbudi baik, cantik, terjaga lagi teguh

زوجة عبد الله Ùˆ القرينة… * أم نبي الله ذي السكينة
Istri dari sayyid Abdulloh, dan ibunda nabi yang merupakan wanita pendiam“¦
وصاحب المنبر في المدينة* صارت لدى حفرتها رهينة
Penguasa mimbar di madinah, yang sebentar lagi akan di kebumikan.

Kini Sayyid Abdulloh telah Wafat begitu pula Sayyidah Aminah telah tiada. Maka tinggallah nabi seorang diri dalam keadaan yatim piatu. Namun kesendirian inilah yang menjadikannya besar dengan kasih sayang alloh s.w.t. ibarat nya Mutiara yang mahal adalah mutiara yang tunggal. (*)

Yaman, 1 April 2016

Moh Nasirul Haq, Kader PCINU Yaman.

Daftar Pustaka
DR Muhammad Abduh, Innaha Fatimatuzzahroh, hal.65-69
Syekh Muhammad Ba’atiyah, Mujizul Kalam, hal.37-42
Al-Imam Suyuthi, Abaway Rosul, hal.10-15
Syekh Muhammad Ba’atiyah, Ghoitsu Sahabah, hal.51-55
DR. Aisyah Abd.Rohman, Sayyidat Baitin Nubuwwah
DR Moh Abduh Yamani, Allimu Awladikum mahabbah, hal: 53

Terkait

Uswah Lainnya

SantriNews Network