Eks NII Garut Ikrar Setia NKRI di Depan MUI

Eks pengikut NII di Garut deklarasi setia NKRI (santrinews.com/istimewa)

GARUT, SantriNews — Mantan pengikut Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Garut menyatakan ikrar setia kembali ke pangkuan NKRI.

Ikrar disampaikan di depan jajaran MUI Pusat dan Kabupaten Garut, Wakil Bupati dan Forkopimda Kabupaten Garut, usai Halaqah Dakwah yang digelar oleh MUI Kabupaten Garut di Pendopo Kabupaten Garut, Kamis 26 Oktober 2023.

Ketua bidang Dakwah MUI Pusat Kiai Haji Cholil Nafis meminta Pemerintah Kabupaten Garut untuk memberi perhatian khusus terhadap gerakan NII yang masih marak.

“Gerakan NII yang masih ada saat ini lebih berbahaya dibanding perselisihan jelang Pilpres, sungguhpun ini juga tidak boleh terjadi,” ujar Kiai Cholil.

Menurut dia, setiap pembangkangan terhadap negara harus ditumpas ke akar-akarnya oleh pemerintah. “Rasulullah melakukan operasi militer kepada bani Nadzir di Madinah bukan karena agama mereka Yahudi, tetapi karena mereka membangkang terhadap perjanjian Madinah, tidak.mau taat terhadap Negara Kesatuan Republik Madinah saat itu,” tegasnya.

“Kepentingan politik jangan memanfaatkan anasir-anasir yang membangkang terhadap NKRI, kalau mereka diberi hati karena kita butuh suara mereka, pasca pemilu mereka akan menuntut jatah, dan mereka akan semakin besar dan semakin merongrong NKRI,” lanjutnya.

Karena itu, Kiai Cholil mengapresiasi peran MUI Kabupaten Garut dibawah kepemimpinan KH Sirojul Munir yang tidak henti-hentinya berdakwah mengajak mereka yang sudah masuk NII untuk kembali lagi ke pangkuan NKRI.

Tugas mengembalikan pengikut NII ke NKRI merupakan tugas semua pihak, terutama lembaga pemerintah, sehingga mereka akan semakin terkikis bukan semakin besar.

“Ayo semua bergandengan tangan mengembalikan mereka agar mereka tidak tersesat dalam agama, juga tidak menjadi korban pemerasan ekonomi, juga agar NKRI kita tidak terancam,” ajaknya.

Kepada peserta halaqoh eks NII, Kiai Cholil mengingatkan bahwa berpegang pada Pancasila dan NKTI tidak bertentangan dengan Islam. Sebab, NKRI merupakan hasil kesepakatan bersama (mitsaqan ghalizhah) dalam berbangsa dan bernegara. Dan Pancasila merupakan jalan keluar sebagai kalimatun sawa (titik temu) untuk menyatukan bangsa ini.

“Tidak ada pertentangan antara Pancasila dengan Islam, karena seluruh sila dalam Pancasila sesuai dengan al-Quran dan al-Hadits,” tegasnya.

Karena itu, Kiai Cholil menyerukan agar mereka yang masih menjadi bagian dari NII segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. (red)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network