Bank Syariah Mandiri Kembangkan Ekonomi Berbasis Masjid
Bank Syariah Mandiri (merdeka/santrinews.com)
Jakarta – Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp 20,17 miliar melalui program Sejuta Berdaya. Dari total dana tersebut, Rp 1,67 miliar merupakan bantuan dana kepada mustahik atau keluarga miskin.
Dana tersebut bersumber dari zakat BSM yang saat ini dikelola Laznas BSM melalui program Mitra Umat. Dana sejumlah Rp 1,67 miliar itu disalurkan dalam bentuk pembiayaan modal kerja tanpa margin kepada sekitar 250 orang atau kelompok keluarga miskin.
“Para mustahik itu bergerak di bidang peternakan sapi perah di Boyolali dan Klaten, pemberdayaan kaum perempuan di wilayah Pluit, masyarakat binaan pesantren di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) serta pemberdayaan ekonomi berbasis masjid di 10 kota di Indonesia,” kata Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi saat menyerahkan secara simbolis pembiayaan kepada perwakilan nasabah BSM disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Silang Monas Jakarta, Ahad, 17 November 2013.
Sementara itu, untuk pembiayaan mikro komersial kepada 596 nasabah di beberapa kota di Indonesia, BSM mengucurkan Rp 18,5 miliar.
Dia menjelaskan, program Sejuta Berdaya merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh industri dan lembaga ekonomi syariah secara bersama-sama, terintegrasi, dan berkesinambungan.
“Program ini akan memanfaatkan dana kebajikan industri keuangan syariah dan dana-dana sosial lainnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan membangun ketahanan ekonomi mikro dan kecil serta menjadikan mereka yang semula tidak memiliki akses terhadap sistem keuangan (unbankable), seiring dengan program financial inclusion,” jelasnya.
Sekadar diketahui, per Oktober 2013, portofolio pembiayaan mikro BSM mencapai Rp 2 triliun dengan jumlah nasabah 90.000 orang. Total pembiayaan yang dikucurkan BSM per September 2013 mencapai Rp 51,4 triliun dengan portofolio pembiayaan korporasi sebesar 32,67 persen dan non-korporasi (UMKM) sebesar 67,33 persen. Aset BSM per September 2013 menyentuh Rp 61,8 triliun.(jaz/hay)
