125 Ustadz dan Santri Al-Hamid Cilangkap Penggerak Pesantren Hijau

Peserta Training Penggerak Pesantren Hijau di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur (santrinews.com/istimewa)

Jakarta – Sebanyak 125 pengajar dan santri Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur mengikuti Training Penggerak Pesantren Hijau. Pesantren Al-Hamid dapat menjadi percontohan bagi pesantren lain.

Mereka terdiri dari 25 pengajar atau ustad, kepala asrama, petugas kebersihan, dan pegawai lainnya, serta 100 santriwan dan santriwati dari jenjang pendidikan Madrasah Aliyah (MA/SMA) Ponpes Al-Hamid Cilangkap.

Didukung oleh Bank Mega Syariah, pelatihan sebagai tindaklanjut dari Program Pesantren Hijau ini digelar oleh LAZISNU PBNU bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU serta Asosiasi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU.

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil mengatakan, bahwa pelatihan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari keseluruhan program Pesantren Hijau.

“Program dimulai dari asesmen ke tiap pesantren hingga dapat melaksanakan training bagi penggerak dan santri. Dari hasil asesmen, beberapa pesantren sebenarnya telah melaksanakan konsep Pesantren Hijau, mulai dari mengelola sampah hingga mengelola air,” kata Qohari dalam sambutannya, Sabtu, 11 Februari 2023.

Menurut Qohari, meski Ponpes Al Hamid itu berada di Jakarta, tetapi lingkungannya hijau karena ditanami banyak pohon. Ia menegaskan, Ponpes Al-Hamid dapat menjadi percontohan bagi pesantren lain.

“Al-Hamid ini banyak sekali menanam pohon, sangat memperhatikan lingkungan. Ini sangat cocok menjadi pesantren percontohan. Ini pun sangat sesuai dengan tagline PBNU, yaitu ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin 13 Februari 2022.

Akan tetapi, lanjutnya, merawat lingkungan tidak cukup hanya dengan menanam tanaman, namun juga dapat mengelola sampah dengan baik.

“Untuk itu, santri Al-Hamid harus menjadi penggerak, untuk dapat membuang dan mengelola sampah sesuai kategori, ada sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), yang mana hal ini (sampah) jika dikelola dengan baik dapat kita jual dan bisa mendatangkan rezeki,” tegasnya.

“Kita juga harus mengurangi produksi sampah. Misal dengan menggunakan tumblr, kita dapat mengurangi sampah plastik dan sampah botol. Kalaupun kita membuang sampah diusahakan agar mendaur ulang sampah tersebut,” imbuhnya.

Ia menilai, bumi manusia hanya satu dan perlu dirawat, sebagaimana semangat yang diusung oleh Nahdlatul Ulama di abad ke-2, yaitu ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’.

“Bumi ini cuma satu, jadi perlu dirawat. Bumi adalah satu-satunya planet yang perlu kita rawat. Dan sesuai dengan tagline PBNU yaitu ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’ maka LAZISNU bersama LPBI dan RMI PBNU memiliki program Pesantren Hijau. Program ini juga menjadi salah satu program LAZISNU PBNU yaitu NU Care Hijau, program yang dibutuhkan untuk mengatasi problem-problem lingkungan,” pungkasnya.

Perwakilan kepala Ponpes Al-Hamid, Ibnu Mubarok menegaskan bahwa para santri yang terpilih mengikuti Training Penggerak Pesantren Hijau agar dapat mengamalkan materi yang disampaikan para narasumber.

“Menjaga lingkungan adalah salah satu perintah dalam Al-Quran. Artinya jika kita menanam pohon dan mengelola sampah, sama saja menjalankan perintah Allah. Santri di sini adalah santri terpilih. 50 santri putri mewakili 450 santri putri lainnya. Dan 50 santri putra mewakili 750 santri lainnya. Kita sebagai perwakilan wajib benar-benar mendengarkan materi dan mengamalkannya,” pesan Ustad Ibnu kepada para santri.

Hadir sejumlah narasumber mengisi materi, yakni, (1) Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim LPBI PBNU Maskut Candranegara yang membawakan materi ‘Pentingnya Gerakan Pesantren Hijau’; (2) pemateri dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Sarah Rauzana Putri yang membawakan materi ‘Pencegahan dan Pengelolaan Sampah yang Tepat’, dan; (3) Fitria Ariyani dari Bank Sampah Nusantara (BSN), dengan materi ‘Peran Santri dalam Mewujudkan Gerakan Pesantren Hijau’. (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network