Kisah KH Idham Chalid dan Buya Hamka Gantian Jadi Imam

KH Idham Chalid dan Buya Hamka

Jakarta – Meski melaksanakan Hari Raya Idul Adha lebih awal, warga Muhammadiyah diminta tetap menghargai perbedaan dengan warga Nahdlatul Ulama dan ketetapan pemerintah.

“Perbedaan itu biasa karena ijtihad (metode)-nya pun berbeda,” kata khatib shalat Idul Adha, Wisman Yusar, di Lapangan Blok S, Sabtu, 4 Oktober 2014.

Wisman meminta agar perbedaan tidak membuat masyarakat terbelah. Menurut dia, perbedaan semacam itu biasa terjadi. “Karena ini persoalan pendapat saja. Masih bisa disatukan,” ujarnya.

Dia mencontohkan dua tokoh NU dan Muhammadiyah, yakni KH Idham Cholid (mantan ketua umum PBNU) dan KH Abdul Karim Amrullah atau Buya Hamka (mantan ketua umum PP Muhammadiyah). “Keduanya pernah satu pesawat bersama saat ke Mekah dan bergantian jadi imam shalat Subuh,” kata khatib.

Saat Idham menjadi imam, dia tak melakukan doa qunut yang biasa dilakukan warga NU karena ada Buya sebagai makmumnya.

Begitu pun sebaliknya ketika Buya menjadi imam, dia menggunakan doa qunut karena ada Idham yang menjadi makmumnya. “Warga Muhammadiyah dan NU sudah sama-sama dewasa,” tegasnya.

Wisman menyindir para politikus yang berbeda-beda pandangan dan sulit disatukan. “Kalau persoalan politik sudah disatukan, karena urusannya bukan pendapat, tapi pendapatan,” kata dia.

Shalat yang dilaksanakan di Lapangan Blok S ini digelar Pengurus Daerah Muhammadiyah Jakarta Selatan. Selain di lokasi ini, sejumlah pengurus cabang pun melaksanakan shalat Idul Adha hari ini.

Di antaranya di Lapangan Masjid Al Huda di Jalan Tebet Timur Raya 565, Masjid Darul Hikam di Jalan Bukit Duri Tanjakan 10, halaman depan kampus UHAMKA di Jalan Limau Kebayoran Baru, lapangan parkir Wisma PeDe di Jalan Tebet Barat XII, Masjid Nurul Haq di Jalan Asem Baris Nomor 37, dan Panti Asuhan Siti Khadijah di Jalan Syukur, Lenteng Agung.

Seperti diketahui, melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada 24 September 2014 lalu, pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha atau 10 Dzulhijah jatuh pada Ahad 5 Oktober 2014 esok.

Sedangkan Muhammadiyah, melalui metodenya menetapkan hari ini sebagai hari raya yang dikenal juga sebagai Idul Kurban. (hay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network