Program Pesantren Hijau Sesuai dengan Pesan Kitab Ta’limul Muta’allim

Peserta Training Penggerak Pesantren Hijau di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur (santrinews.com/istimewa)

Jakarta – Perwakilan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, KH Mustaqimul Akhlaq mengatakan, konsep Pesantren Hijau sebenarnya telah dibahas dalam kitab Ta’limul Muta’allim. Pesantren Hijau bertujuan untuk bagaimana menghijaukan pesantren.

Dalam kitab yang biasa dikaji para santri itu disebutkan bahwa salah satu faktor panjangnya umur adalah dengan menanam pohon.

“Di dalam kitab Ta’lim Muta’allim di bab akhir disebutkan bahwa salah satu yang memanjangkan umur adalah menanam pohon. Agar supaya umur panjang, santri diharapkan tidak memotong (menebang) pohon kecuali dalam keadaan darurat,” kata Kiai Mustaqim.

Hal itu disampaikan Kiai Mustaqim saat sambutan pada pembukaan kegiatan Training Penggerak Pesantren Hijau di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, 11 Februari 2023.

Didukung oleh Bank Mega Syariah, Training Penggerak Pesantren Hijau diikuti 125 pengajar dan santri Ponpes Al-Hamid Cilangkap. Pelatihan ini sebagai tindaklanjut dari Pesantren Hijau, program dari LAZISNU PBNU bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU serta Asosiasi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU.

Kiai Mustaqim menegaskan, penghijauan itu juga termasuk dalam hal pengelolaan sampah. Dan dalam kitab Ta’limul Muta’allim juga disebutkan bahwa mengelola sampah dapat mendatangkan rezeki.

“Penghijauan ini baik sekali, dan termasuk di dalamnya pengelolaan sampah. Dalam Ta’lim Muta’allim juga disebutkan mengelola sampah dapat mendatangkan rezeki. Jadi kalau mau menjadi orang kaya, jagalah kebersihan,” ujarnya.

“Mari kita amalkan Ta’lim Muta’allim bersama-sama. Harus kita laksanakan sebaik-baiknya. Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua,” pungkas Kiai Mustaqim.

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil mengatakan, program dimulai dari asessmen ke tiap pesantren hingga dapat melaksanakan training bagi penggerak dan santri.

“Dari hasil asesmen, beberapa pesantren sebenarnya telah melaksanakan konsep Pesantren Hijau, mulai dari mengelola sampah hingga mengelola air,” kata Qohari.

Menurut Qohari, meski Ponpes Al Hamid itu berada di Jakarta, tetapi lingkungannya hijau karena ditanami banyak pohon. Ia menegaskan, Ponpes Al-Hamid dapat menjadi percontohan bagi pesantren lain.

“Al-Hamid ini banyak sekali menanam pohon, sangat memperhatikan lingkungan. Ini sangat cocok menjadi pesantren percontohan. Ini pun sangat sesuai dengan tagline PBNU, yaitu ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’,” tegasnya. ®

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network