Silatnas II dan Simposium Internasional Resmi Dibuka
Wamenag RI Saiful Rahmat Dasuki (santrinews/istimewa)
SURABAYA, SantriNews — Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag RI) Saiful Rahmat Dasuki resmi membuka Silaturrahim Nasional (Silatnas) II dan Simposium Internasional di Asrama Haji Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 20 September 2023.
Kegiatan yang diadakan oleh Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Nasional ini mulai digelar dari tanggal 20-22 September 2023, setelah ditandai dengan pemukulan gong lima kali oleh Wamenag RI Saiful Rahmat Dasuki.
Ia mengaku sangat senang karena bisa bertemu dengan seluruh pengawas madrasah se Nusantara, sehingga bisa membawa kebaikan dan keberkahan.
“Alhamdulillah, kita bisa bersilaturrahim dalam pertemuan Silatnas di Surabaya, mudah-mudahan kehadiran dan pembahasan ini akan membawa keberkahan bagi kita, khususnya bangsa dan negara,” ujarnya.
Ia menyampaikan, dalam pertemuan ini kedepan bisa menyatukan komitmen untuk memajukan madrasah-madrasah di seluruh Indonesia.
Kata Dia, kehadirannya dalam forum ini ditugaskan oleh Menteri Agama, karena tidak bisa menghadiri acara Silatnas. Maka dari itu Ia memerintahkan pihaknya untuk menyampaikan beberapa hal dalam forum nasional tersebut di era transformasi digital.
“Transformasi digital adalah realitas yang tidak bisa kita hindarkan, karena telah mengubah cara kita bekerja, dalam berkomunikasi dan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Di tengah era yang serba cepat, ia meminta pengawas agar tidak melupakan pentingnya membangun sebuah persatuan.
“Karena dalam serba digital, terkadang kita merasa terpisah oleh jarak, tetapi saatnya kita untuk mempererat hubungan dan memperkuat komitmen kita terhadap satu dengan yang lainnya,” jelasnya.
Lebih jauh ia menuturkan, bahwa pihaknya memiliki peran penting dan utama untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan di era digital.
“Saatnya kita bergerak maju di dalam era digital ini, kita dapat melakukannya satu sama lain, dengan berbagi pengaeahuan dan berkolaborasi untuk mencapai hasil yang lebih baik,” tuturnya.
Dalam hal ini, kata dia, dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas pengawas yang menjadi komponen kebutuhan madrasah untuk mencapai sebuah keberhasilan.
“Tantangan zaman memaksa kita untuk responsif terhadap perubahan dengan situasi yang dinamis dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat,” tandasnya.
“Tugas pengawas menjadi pendampingan dan mitra bagi para kepala-kepala madrasah dan guru, sesuai debgan program-program strategis Kementerian Agama,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelum acara dimulai ribuan pengawas madrasah dari 34 Provinsi di Indonesia disambut dengan pakaian adat dari berbagai daerah dan disuguhkan dengan beberapa penampilan.
Salah satunya pembacaan puisi oleh Budayawan Asal Sumenep, Ibnu Hajar, dengan judul ‘Melukis Langit di Balik Mimpi’. (rus/red)