Hati di Maroko, Otak di Kroasia

Achraf Hakimi dipeluk ibunya merayakan kemenangan Maroko atas Spanyol (santrinews.com/bbc)

Pertandingan Timnas Maroko versus Kroasia seperti perang hati lawan otak. Dua negara postcolonial country yang pernah dijajah negara lain. Maroko pernah dikuasai oleh Prancis dan merdeka pada 1956. Dan, Kroasia pernah diduduki juga oleh Yogoslavia dan bebas pada 1991.

Pertandingan perebutan juara 3 Piala Dunia Qatar 2022 ini, uji profesionalisme dan skill bola dua negara. Penduduk dua negara ini jumlahnya sangat jomplang. Negara di Afrika Utara ini memiliki penduduk sejumlah 37,34 juta pada sensus penduduk tahun 2021. Namun, pendapatannya per kapita sebesar US$ 3.032.

Sementara itu, negara di Eropa Timur ini memiliki penduduk sejumlah 3,899 juta pada sensus penduduk tahun 2021. Tetapi, pendapatan per kapitanya sebesar US$ 14.731 per tahun.

Ini berarti faktor demografis dan ekonomis tak miliki korelasi dengan kualitas timnas. Meski pada babak semifinal, kedua negara tertahan untuk melaju pada babak final, kekalahan pada Prancis dan Argentina, pure kualitas pemain. Sama sekali tak berhubungan dengan agama yang dianut mayoritas warga negaranya.

Maroko adalah kerajaan Islam dengan sistem monarkhi konstitusional dengan 99 persen muslim Sunni. Selanjutnya, Kroasia adalah negara republik konstitusional dengan 88 persen Katholik Roma.

Pemerintahan negara sama-sama dipimpin oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dan atas persetujuan Parlemen Kroasia, serta Perdana Menteri berasal dari partai pemenang pemilu di Maroko.

Demikian pula dengan sistem politik, juga tak memiliki pengaruh signifikan terhadap unggul atau lemahnya timnas yang bersangkutan. Semua kembali pada kualitas pribadi pemain masing-masing, serta kualitas tim dalam kerjasama dan soliditas antar pemain.

Semua pasti sepakat, prestasi sepak bola ikut ditentukan oleh dukungan finansial dan moral pemerintah dan masyarakat bola asal negara. Selain, mentalitas juara yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam timnas tersebut.

Rekam juara Maroko selama 5 kali ikut Piala Dunia, prestasi terbaik masuk 16 besar pada Piala Dunia Meksiko 1986. Baru kali pertama ini, Maroko masuk semifinal pada Piala Dunia Qatar 2022.

Memang, Maroko diisi oleh generasi emas mereka. Pemain favorit Singa Atlas ini terbiasa berlaga di tim Eropa. Achraf Hakimi misalnya pemain bintang yang biasa merumput di Klub elite Eropa, seperti Real Madrid, Borussia Dortmund, Inter Milan, dan Paris Saint-Germain (PSG).

Berbeda halnya dengan Kroasia, timnas yang berjuluk Valtreni memiliki rekam juara dengan prestasi terbaik melalui medali perak pada Piala Dunia Rusia 2018, serta medali perunggu pada Piala Dunia Prancis 1998.

Memang, Kroasia ini disupport pemain bintang dunia. Luka Modric sang gelandang contohnya mengoleksi lima gelar juara Liga Champions. Dia sangat lincah dan gesit di lapangan hijau, walau posturnya tak terlalu tinggi dan biasa-biasa saja.

Berbagai catatan rekor pertandingan di atas, membuat saya sulit menentukan pilihan di antara Maroko dan Kroasia. Sebagaimana jamak banyak orang Indonesia yang awam bola, saya harus bertarung dengan diri sendiri. Hati ini di Maroko, dan otak ini justru di Kroasia.

Pada babak penyisihan, sebenarnya kedua timnas ini bertanding di Group F pada 23 November 2022, dengan skor 0-0. Bagaimana dengan hasil pertandingan Sabtu malam, 17 Desember 2022 pukul 22.00 WIB? Biarkanlah bola masuk ke gawang yang tak beruntung.

Hayya, Hayya, Hayya (Yeah)
Hayya, Hayya, Ha— (You know what it is)
Hayya, Hayya, Hayya
Hayya, Hayya, Ha— (RedOne)

Hayya, Hayya, Hayya
(Aisha)
Hayya, Hayya, Ha—
(Davido)
Hayya, Hayya, Hayya
(Trinidad)
Hayya, Hayya, Ha—

I wanna walk the walk on every street
I wanna ball out with the world at my feet
Hit every discotheque and not skip a beat, eh, eh
I wanna party, party eight days a week

I promise, I promise, I promise you now
Everything, everything gonna work out
Every tomorrow, no matter what goes down
I promise, I promise, I promise you now
Gonna be, gonna be sticking around
Every tomorrow, no matter what goes down

(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
Don’t wanna wait forever
(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
The time is now or never

(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
Don’t wanna wait forever
(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
The time is now or never

Hayya, Hayya, Hayya
Hayya, Hayya, Ha—

Life can be up and down but what can you do, eh?
We navigate through all the rough and the smooth, yeah
We got that rock ‘n’ roll, that rhythm and blues, yeah, yeah
I’m never blue if I am rockin’ with you

I promise, I promise, I promise you now
Everything, everything gonna work out
Every tomorrow, no matter what goes down
I promise, I promise, I promise you now
Gonna be, gonna be sticking around
Every tomorrow, no matter what goes down

(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
Don’t wanna wait forever
(Yo yo yo, yo ho)
(You know we better together)
(Yo yo yo, yo ho)
The time is now or never

(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
Don’t wanna wait forever
(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
The time is now or never

Yeah, you can hop on your own wave
(Yeah, you can ride it for life)
But every journey is better
(When you got love on your side)

(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
Don’t wanna wait forever
(Yo yo yo, yo ho)
(You know we better together)
(Yo yo yo, yo ho)
The time is now or never

(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
Don’t wanna wait forever
(Yo yo yo, yo ho)
You know we better together
(Yo yo yo, yo ho)
The time is now or never

Hayya, Hayya, Hayya
Hayya, Hayya, Ha—
Hayya, Hayya, Hayya
Hayya, Hayya, Ha— (*)
_____________________
Moch Eksan, Pendiri Eksan Institute.

Terkait

Opini Lainnya

SantriNews Network