Harlah Ke-91 NU

Ketua NU Semarang: Waspadai Wabah Intoleran

Para Pengurus NU Kota Semarang menyerahkan tumpeng dalam rangka peringatan Harlah ke-91 NU (santrinews.com/rifqi)

Semarang – Gebyar hari lahir (harlah) ke-91 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar PCNU Kota Semarang berlangsung semarak. Acara yang berlangsung di convention hall Pandanaran Hotel, Selasa, 31 Januair 2017, itu dihadiri pengurus NU dari berbagai tingkat mulai wilayah hingga ranting. Hadir pula pengurus badan otonom, lajnah dan lembaga NU.

Tokoh-tokoh yang hadir dalam acara tersebut Wakapolda Jateng, Ketua MUI Jateng, Mantan Gubernur Jateng, Sekda Kota Semarang, Ketua DPRD Kota Semarang, Komandan Kodim 0733 BS, Kapolrestabes Semarang, para guru besar dan rektor perguruan tinggi.

Acara dimulai dengan jama’ah shalat Maghrib, khatmil Qur’an, tahlil yang dipimipin oleh KH Ahmad Hadlor Ihsan, do’a khatmil quran oleh KH. A. Amdjad. Setelah itu dilanjutkan pembacaan maulid Nabi, potong tumpeng dan refleksi harlah.

Salah satu hal penting yang dikuatkan dalam momentun Harlah ini adalah pentingnya merawat toleransi antarsesama anak bangsa.

“Belakangan sikap intoleran ini semakin marak dan menarik. Kita tahu ada pimpinan negara besar yang dalam kampanyenya yang selalu menunjukkan sikap intoleran, justru terpilih sebagai Presiden. Sebuah gejala dimana suatu gerakan intoleran justru menarik. Untuk itu, pengkaderan NU sebagai organisasi yang toleran terus lebih digiatkan,” kata Ketua PCNU KH Anashom M.Hum.

Kiai Anashom kemudian me- wanti-wanti kader NU agar jangan sampai memutus tradisi dan jangan sampai melupakan sejarah NU yang tak pernah surut mengawal NKRI.

“Maka, seluruh sekolah yang ada di lembaga pendidikan Ma’arif NU, wajib hafal mars hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman). Pengkaderan NU sebagai organisasi yang toleran harus lebih digiatkan” jelas dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo ini.

Hal yang sama disampaikan Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH. Ubadillah Shodaqah. Menurut Gus Ubed, panggilan akrabnya, selain memperkuat Islam ahlussunnah wal jama’ah, tugas besar NU adalah menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“NU adalah salah satu Ormas yang konsisten menyangga NKRI. Ini harus dipahami oleh kader-kader NU dari yang paling atas sampai tingkatan anak ranting,” tegasnya. (rifqi/ubaid)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network