Kisah Santri Menjaga Pesantren Gontor Selama Ramadan

Salah satu Gedung Pondok Pesantren Gontor Putri 3 di Ngawi, Jawa Timur (santrinews.com/net)
Ponorogo – Tenda berderet dan berdiri di halaman depan masjid Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa pagi, 14 Juni 2016. Ratusan santri yang mengenakan celana training panjang dan kaos terlihat mondar-mandir. Sebagian di antara mereka tengah membersihkan pelataran tempat ibadah tersebut. Gerobak berisi sampah daun kering ditarik.
Sebagian di antara mereka sibuk menyapu lantai dan halaman masjid. Ada pula yang duduk bergerombol sembari berbincang. Mereka merupakan santri kelas V (setingkat dengan kelas XI di SMA/SMK). “˜‘Kami tetap tinggal di sini selama Ramadan,’‘ kata salah seorang santri kelas V sembari terus menyapu daun kering dengan sapu lidi.
Selama Ramadan hingga 10 Syawal, santri kelas V merupakan “˜penjaga gawang’ pondok. Mereka harus menjalakan tugas di antaranya mengurus asrama, menyiapkan wisuda santri kelas VI, bersih-bersih pondok, menyiapkan buka bersama termasuk yang dihadiri sejumlah tokoh nasional. Selain itu, mereka harus mempersiapkan dan menjalankan proses penerimaan santri baru.
Sekretaris Pimpinan Pondok Gontor, Muhammad IIr Sholahuddin mengatakan setumpuk tugas itu dijalankan 782 santri kelas V yang dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tanggungjawab berbeda. “˜‘Ini merupakan kaderisasi karena santri kelas lima akan membimbing adik-adiknya nanti,’‘ ucap Iir.
Selama 30 hari di bulan puasa atau masa liburan, ratusan santri kelas V yang tetap tinggal di pondok. Santri kelas 1-IV sudah pulang beberapa hari sebelum Ramadan. Sedangkan santri kelas VI segera menyusul pulang setelah diwisuda pada 11 Ramadan. Karena itu, Pondok Gontor lebih sepi selama bulan puasa dibandingkan hari biasa.
Menurut Iir, saat hari aktif belajar berlangsung jumlah santri yang berada di lingkungan pondok tahun ini sebanyak 4.151 anak. Ribuan santri itu untuk kelas I hingga kelas VI. Namun karena masa liburan hanya santri kelas V yang tinggal di pondok.
Para santri kelas V yang hendak naik kelas VI mengisi bulan puasa dengan beragam kegiatan. Selain bersih-bersih dan menjalankan sejumlah program kegiatan tahunan mereka juga menjalankan kegiatan keagamaan. Setiap usai salat Subuh sekitar pukul 05.00 hingga 06.00 WIB, mereka mengaji Alquran. “˜‘Hasilnya (yang telah berhasil dibaca) disetor karena memang ada program khataman,’‘ ucap Iir.
Setelah salat Dhuha di masjid, santri kelas V menjalankan aktivitas di luar ruangan secara berkelompok. Aktivitas itu di antaranya membersihkan pondok, menyiapkan buka puasa di masjid berupa es buah dan kurma. “˜‘Masing-masing santri kebagian tiga butir kurma. Setelah salat Maghrib para santri makan di dapur umum,’‘ kata Iir.
Setelah makan atau pukul 19.15 mereka berjamaah salat isya disambung tarawih hingga pukul 20.30 WIB. Aktivitas selanjutnya mengaji Alquran hingga pukul 21.00 WIB. “˜‘Kalau untuk mengaji atau belajar yang lain dilakukan secara pribadi oleh masing-masing santri,’‘ ujar pria asal Temanggung, Jawa Tengah ini.
Adapun santri kelas VI yang masih tinggal di pondok sebelum wisuda berlangsung mendapatkan sejumlah pembekalan. Menurut Iir, pembekalan yang diberikan di antaranya tentang wawasan keislaman yang pada beberapa hari lalu mengundang budayawan Emha Ainun Najib dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. (shir/tempo)