Kunjungan Raja Salman Diharapkan Bisa Perkuat Ekonomi Syariah di Indonesia
Presiden RI Joko Widodo disambut Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud saat berkunjung ke Arab Saudi, September 2015 (santrinews.com/alarabiya)
Semarang – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin berharap kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud bisa meningkatkan investasi dalam bidang ekonomi syariah di Indonesia.
“Mudah-mudahan kunjungan Raja Saudi ini kepercayaan investasi di Indonesia, mudah-mudahan Indonesia sudah siap,” kata Ma’ruf di Semarang, Senin 27 Februari 2017.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu mengatakan, saat ini Indonesia sedang giat mengembangkan sistem ekonomi syariah.
Berbagai negara sudah memulai mengadopsi sistem dan mulai menerapkan di kegiatan bisnis berbasis syariah.
Ia mengatakan, pusat dari kegiatan ekonomi syariah saat ini berada di London, Inggris. Negara lain juga mulai menerapkan sistem ekonomi syariah, terutama di Malaysia dan Singapura.
“Pusat ekonomi syariah itu di London. London sudah jadi kegiatan bisnis yang menarik, lalu Singapura dan Malaysia memosisikan pusat keuangan syariah, kalau Indonesia ketinggalan dana (Timur Tengah) itu akan masuk,” ujarnya.
Kiai Ma’ruf berharap melalui kedatangan Raja Salman bisa memperkuat fundamental sistem syariah di Indonesia.
Saat ini, lanjutnya, sistem syariah sudah digunakan dalam sistem ekonomi nasional. Semua yang berkaitan dengan keuangan nasional sudah ada bagian syariahnya.
“Keuangan syariah di kita sudah dual system, ada syariah dan nasional, bank juga dobel, pasar modal sudah dobel. Yang perlu dipacu sekarang ini sistem keuangan syariah punya pangsa pasar besar, sekarang baru 5,3 persen,” kata dia.
“Tetapi, kita optimis karena lembaga syariah kuat. Ini momentum pengembangan ekonomi umat, karena saat ini sudah dibentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang diketuai oleh presiden,” ujarnya.
Kunjungan kenegaraan Raja Salman berlangsung pada 1-4 Maret 2017. Setelah itu, Raja Salman dan rombongan akan berlibur ke Bali pada 4-9 Maret 2017.
Topik yang akan dibahas dalam pertemuan kenegaraan itu sendiri, antara lain penambahan kuota jemaah haji, peningkatan wisatawan Timur Tengah ke Indonesia, hingga perlindungan warga negara Indonesia yang bermukim di Arab Saudi. (shir/kmp)