Puisi-puisi Selendang Sulaiman

Muara
Ari-Ari

Keterpisahan senantiasa kita syukuri

Sejak Adam dilempar ke dunia

Dan jerit terdalammu memberinya tanda

Ketika tangisan pertamaku memecah
semesta

 

Waktu mengisi usiaku dengan zat cintamu

Dan kau kejar bayang-bayang dunia dengan
kasihnya

Sampai kita terbenam dalam kemesraan
ragawi

Yang kita bakar dengan birahi iblis
setiap pertemuan

 

Tetapi, kita senantiasa memusnahkan
percumbuan

Setiap desis amis ari-ariku tiba dari
lubuk samudra

Menyuguhkan orkestra kepulangan di atas
ranjang

Dengan tarian tunggal sang jiwa dalam
kita

 

Bulan-bulan musim hujan adalah kesegaran
semesta

Kesegaran hidup kita dalam perpisahan
sempurna

Perpisahan raga yang papa dan berjalan
hampa

Di punggung bumi berlari cepat demi
dunia yang fana

 

Maka sampailah kita pada kesejatian
hidup

Sejak sungai-sungai mempertemukan jagad
raya

Di sana, di satu muara ari-ari kita
menyatu

Tempat segala keagungan bernama lautan
Jiwa

 

Yogyakarta, 2013

 

Kepada Adik Gadisku

 

                         
Kepadamu,

aku datangi tempat-tempat asing di dunia

lewat kata-kata seorang pengembara

telah aku potret segala keindahannya

dengan ingatan musim panen raya

 

                         
Kepadamu,

aku abadikan senyum syukur masunia

atas karunia Tuhan dan kemurahan semesta

meski setiap kata dan sifat kemanusiaan

mesti terbenam di tanah ketiadaan

 

Yogyakarta, 02 Pebruari 2013

Pohon Cinta

 

Tiada kebahagiaan hati selain cinta-Mu

Sebab cinta hanya serbuk bunga kepada
sesama

Cinta yang papa dalam hidup yang fana

 

Tegurlah jiwa hampa dengan kecupan api
cinta-Mu

Biar perih tidak menindih kalbu-kalbu
biru

Tegurlah, sebelum duka lara mendidih
nadi

 

Sang Hiang Widi yang Maha Cinta

Peluklah jasad tanah liat ini meski
dengan pisau-Mu

Lantaran setiap puja dan doa di bibirku

Tak lain milik-Mu

 

Yogyakarta, 2013

 

Red: Slamet Wahedi

 

*Selendang
Sulaiman,
lahir di
Pajhagungan, Gapura,
Sumenep. Alumnus PP. Al-In’Am Gapura Sumenep. Kini, Mahasiswa Sejarah dan
Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Puisinya dimuat di berbagai
Media Massa; Seputar Indonesia, Suara Karya,
Minggu Pagi, Metro Riau, Harian Lahat,
Majalah Frasa, Majalah Sagang, Wawasan, Radar Seni, dll
. Beberapa antologi
Puisi  bersamanya; Mazhab Kutub (Pustaka Pujangga, 2010), 50 Penyair Membaca Jogja; Suluk Mataram (MP 2011), Bima Membara (HMP 2012), Presidin Untuk Presidenku (SANY
Publishing 2012), Jembatan Sejadah (SP
2012), Satu Kata Istimewa (Ombak
2012). Igau Danau (Sanggar Imaji,
2012), Dialog Tanian Lanjhang
(Majelis Sastra Madura, 2012), Antologi
Bulan Sembilan
(FLP Kudus 2012) dan Pahlawanku Lukisan Ibu Pertiwi (Wangsa Indira Jaya, 2013).
Bergiat di Lesehan Sastra Kutub PPM Hasyim Asy’ari Yogyakarta, Komunitas Rudal dan
Masyarakat Bawah Pohon Yogyakarta.

Terkait

Puisi Lainnya

SantriNews Network