Majukan Madura, Kadin Jatim: Perkuat Ekonomi Berbasis Pesantren

La Nyalla Mahmud Mattalitti (santrinews.com/ist)

Surabaya – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan, Madura sebenarnya memiliki kekuatan ekonomi dan sosial yang cukup besar. Ironisnya, Madura justru menyumbang tingkat kemiskinan yang tinggi di Jatim.

Sebagai seorang pengusaha, La Nyalla merasakan masih terdapat banyak hal yang harus dibenahi dan diakselerasi agar Madura semakin maju secara ekonomi. Salah satunya dengan menggandeng kalangan pesantren.

“Ke depan, pembangunan Madura harus bertumpu pada kekuatan pesantren. SDM di sana diperkuat, ekonomi perdesaan berbasis pesantren difasilitasi agar terus maju,” ujarnya di sela menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sampang, di Grahadi Surabaya, Rabu, 30 Januari 2019.

Solusi lain memajukan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura, menurut La Nyalla, Madura harus menjadi provinsi tersendiri, berpisah dari Provinsi Jawa Timur. “Sudah saatnya Madura semakin maju dengan menjadi Provinsi Madura,” ujarnya

Bila menjadi provinsi tersendiri, kata La Nyalla, Madura akan memiliki keleluasaan dalam mempercepat pembangunan daerah.

Pembentukan Provinsi Madura, lanjut dia, bukan semata-mata soal permasalahan administratif, melainkan solusi bagi kesejahteraan Madura.

“Dengan menjadi provinsi, Madura juga mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat. Pajak daerah bisa lebih tinggi dengan pajak yang tak lagi ditarik ke Surabaya. Salah satunya pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi,” imbuhnya.

Salah satu yang harus dibenahi adalah soal tingkat kemiskinan. Level kemiskinan di empat kabupaten di Pulau Garam tersebut selalu di atas rata-rata Jatim dan nasional.

Bahkan, jika dirata-rata kemiskinan di Madura berkisar 19 persen. Adapun kontribusi 4 kabupaten di Madura untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim hanya sekitar 5 persen.

“Angka partisipasi sekolah (APS) dan indeks pembangunan manusia (IPM) di Madura juga masih jauh di bawah rata-rata Jawa Timur,” ungkap ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (PP) Jatim ini.

“Total angkatan kerja di Madura sekitar 60 persen lulusan SD sederajat. Perlu lompatan langkah untuk meningkatkan kualitas SDM di Madura,” sambungnya.

Karena itu, pembentukan Provinsi Madura bisa menjadi jalan untuk segera mengeksekusi berbagai program peningkatan kesejahteraan rakyat Madura.

Sebagai wujud dukungan terhadap pembentukan Provinsi Madura, La Nyalla siap melobi berbagai pemangku kepentingan terkait, terutama untuk proses judicial review dan pemekaran menjadi lima kabupaten sesuai syarat administratif berdirinya provinsi baru. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network