Indonesia Akan Lebih Baik Tanpa Habib Rizieq

Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (santrinews.com/dok)
Jakarta – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab gagal pulang ke Indonesia. Aktivis Jaringan Gusdurian Syafiq Alielha menyambut gembira.
Sambil tertawa, ia mengatakan Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik jika Habib Rizieq tetap berada di Arab Saudi.
“Biarkan saja dia tidak pulang. Sepertinya itu bakal baik untuk Indonesia,” kata Syafiq kepada wartawan di Universitas Atmajaya, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Februari 2018.
Baca: Habib Rizieq Akan Dimaafkan Bila Minta Maaf
Pria yang akrab disapa Savic Ali itu menilai sejak didirikan pada medio 1998 lalu, FPI seringkali melakukan tindak kekerasan dan intimidasi yang meresahkan masyarakat.
“Perlu diingat bahwa Rizieq juga sudah dua kali dipenjara karena tindak kekerasan,” kata Savic.
Baca Pula: Polisi Temukan Majalah dan VCD Porno di Rumah Habib Rizieq
Ia lantas mengenang pengalaman buruk dirinya terkait FPI. Ia pernah diintimidasi dan dikepung oleh anggota FPI dengan alat tajam pada 1999 akibat menurunkan spanduk bertuliskan tuduhan gerakan mahasiswa disusupi komunis.
Saat itu, kata dia, banyak spanduk-spanduk yang menyatakan gerakan mahasiswa telah disusupi komunis.
“Saya dan kawan-kawan pernah dikepung FPI, karena ada teman kami yang mencabut spanduk black campaignantikomunis di depan sebuah kampus,” ujarnya.
“Eh, ternyata ada yang jagain dan mereka anggota FPI. Selang beberapa jam kami pun didatangi ratusan anggota FPI,” tuturnya.
Rizieq rencananya kembali ke Indonesia, Rabu pagi tadi setelah berbulan-bulan berada di Arab Saudi. Dia menyatakan sudah menyiapkan tiket pulang, namun terpaksa dibatalkan karena sejumlah hal.
Pembatalan kepulangannya, kata Rizieq, setelah melakukan istikharah. Namun ia juga meminta kepada para pendukungnya agar tidak kecewa dengan penundaan kepulangannya. (us/cnn)