Bupati Setuju Bangkalan Jadi Kota Dzikir dan Sholawat

Bupati Bangkalan RK Muh Makmun Ibnu Fuad, saat memberikan sambutan di hadapan para kiai (santrinews.com/hambali)

Bangkalan – Ribuan santri dan masyarakat Bangkalan memadati alun-alun kota Bangkalan, Kamis 27 Agustus 2015. Mereka antusias untuk mengumandangkan dzikir dan shalawat dalam kegiatan Bangkalan bersolawat.

Hadir dalam kegiatan tersebut Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf serta RKH Fakhrillah Aschal sebagai tokoh penggerak dzikir dan Sholawat.“Ž Selain itu, dalam kegiatan tersebut bupati Bangkalan RK Muh Makmun Ibnu Fuad turut hadir dan berkomitmen bersama para jamaah untuk menjadikan Bangkalan menjadi kota Dzikir dan Sholawat. Hal itu sesuai dengan keinginan elemen masyarakat yang sebelumnya menghendaki Bangkalan menjadi kota Dzikir dan Shalawat. “Ž

Dalam sambutannya Ra Momun panggilan akrab bupati menyampaikan, kegiatan Dzikir dan Sholawat yang secara rutin dilaksanakan oleh jamaah Syekher dan Fakher Mania memberikan arti dan nilai mulia secara pribadi maupun kepada seluruh masyarakat Bangkalan. Sebab, dzikir dan salawat yang digelar secara rutin mampu menggerakkan hati dan mendorong yang kuat nilai-nilai keagungan Allah, sehingga bisa lebih meningkatkan iman dan ketakwaan.

Menurutnya, ribuan jamaah yang hadir dalam kegiatan dzikir dan salawat menunjukkan adanya kerukunan dan persaudaraan yang kuat. Penting hal ini terus dipupuk agar menjadi potensi kekuatan membangun kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi, banyak persoalan yang dihadapi dalam persoalan umat, sehingga kegiatan religius ini bisa membawa dampak untuk kebaikan bersama.

Apalagi, dengan berkembangnya majelis dzikir diberbagai pelosok, meyakinkan adanya nilai-nilai keagamaan yang tetap bertahan ditengah moderinasi jaman. Oleh karena itu, nilai-nilai keagamaan yang dipelihara melalui dzikir dan sholawat mampu mempererat kekompakan dan kerukunan beragama dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia.

“Saya atasnama bupati sekaligus kaum muda pesantren berkomitmen memberikan identitas dan jati diri Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Sholawat. Saya berharap ini bisa menjadikan dorongan untuk pribadi muslim yang berhati lembut, berakhlak mulia, bersih dari penyakit batin bisa diampuni segala dosanya,” jelasnya.

Dia menginginkan, dengan komitmen bersama bisa dijadikan Bangkalan sebagai daerah yang jauh dari musibah dan bala’. Mudah-mudahan dengan niatan mengharap ridho Allah bisa menjadikan Bangkalan sebagai daerah yang diidam-idamkan semua orang menuju Baldatun Thoyyibatun War Robbun Ghofur, seperti apa yang tersurat dalam Al-quranul Karim.

“Tak lupa saya berharap barokah dari para habaib, kiai dan muhibbin, para santri dan seluruh Jamaah Dzikir dan Salawat agar mendoakan Bangkalan ke depan. Semoga kami bisa memimpin Pemkab Bangkalan dengan amanah. Kepercayaan masyarakat Bangkalan bisa dijalankan sesuai harapan. Kami berharap mudah-mudahan Allah menuntun ke jalan paling lurus,” harapnya. (mam/jaz)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network