Jatim Dirikan Sekolah Mini di 200 Pesantren

Suasana Pondok Pesantren Hudatul Muna 2, Tulungagung (dok/santrinews.com)
Surabaya – Ada kabar gembira bagi pondok pesantren yang belum punya sekolah umum. Sebagai bentuk komitmen dan kepedulian bagi pengembangan pendidikan santri, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam waktu dekat akan mendirikan sekolah mini di 200 lebih pondok pesantren yang tersebar di 38 kabupaten/kota di provinsi ini.
“Tahap awal ini masih sekitar 200 pondok pesantren. Ke depan, kami akan lebih meningkatkannya,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di sela sambutan Pengajian Akbar Memperingati HUT ke-68 Provinsi Jawa Timur.
Soekarwo, sebagaimana dilansir laman Antara, Minggu, 3 November 2013, berharap, dengan berdirinya sekolah-sekolah di pondok pesantren maka akan ada kelas santri-santri yang lebih mendapatkan ilmu agama serta bekal ketrampilan.
Di depan sekitar 50 ribu jamaah Al Khidmah dari berbagai daerah di Jawa Timur, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan bahwa program tersebut bisa bermanfaat langsung saat para santri hingga akhirnya terjun dan berbuat ke masyarakat.
Nantinya, kata dia, para santri akan menempuh pendidikan umum sambil belajar di pondok pesantren selama kurang lebih tiga tahun.
“SMA mini ini penting karena orang yang berakhlak baik itu harus terampil sehingga tidak mudah tertipu atau dimamfaatkan orang lain untuk kegiatan negatif,” kata mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur tersebut.
Menurut dia, saat ini model pendidikan di Pondok Pesantren merupakan terbaik di dunia. Selain mendapat ilmu dunia, para siswa juga mendapat ilmu agama sebagai bekal di akhirat.
Pada kesempatan tersebut, selain Gubernur Soekarwo, juga hadir Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. Total lebih dari 50 ribu jamaah Al-Khidmah dari berbagai daerah mengikuti pangajian beserta istighosah itu.
“Ini merupakan cita-cita dari Pendiri Al-Khidmah, yakni KH Asrori yang juga pengasuh Ponpes Al Fitroh, Kedinding Surabaya. Saya ucapkan terima kasih kepada gubernur dan wakil gebernur memfasilitasi pengajian ini dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya,” kata Ketua Panitia Pengajian Akbar, Arif Afandi.
Ia menjelaskan, pengajian akbar sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena Provinsi Jatim selalu diberi keberkahan dan menjadi wilayah aman, nyaman dan diridhoi. (nang/ahay)