Liga Santri Se-Sulsel Digeber, Dua Tim Bermain Seru
Palembang – Subhanallah..Gooolll, begitu teriak histeris para ustadz pondok pesantren saat mendukung tim kesayangan mereka saat pembukaan Liga Santri se-Sumsel, di Stadion Kamboja, Senin, 21 Desember 2015. Teriakan paling kencang datang dari Ustad Hendra Zainuddin dan Hendri Zainuddin.
Bagaimana kedua saudara kembar ini mendukung tim masing-masing yang tengah bertanding. Hendra yang menjadi pimpinan Pondok Aulia Cendikia Gasing mendukung timnya yang menghadapi tim dari Pondak Pesantren Raudhatul Quran Payaraman pada pertandingan kedua kick off Liga Santri.
Kedua tim memang bermain seru dan cepat. Baika Tim Aulia Cendikia maupun Raudhatul Ulum saling serang untuk mencetak gol. Namun di babak pertama Raudhatul Quran yang mengandalkan penguasahan bola unggul lebih dulu lewat gol Robert di menit ke-19 dan Melgi menit ke-25.
Ketinggalan dua gol membuat anak-anak dari Aulie Cendikia meningkatkan serangan, Sunar pun kemudian memperkecil ketinggalan di menit ke-34. Kedudukan 2-1 bertahan hingga turun minum.
Permainan di babak kedua berlangsung seru, Aulie Cendikia tampil impresif untuk menyamakan kedudukan, Ustadz Hendra terlihat beberapa kali memberikan semangat untuk pemainnya.
Melihat kondisi ini, RQ Payaraman kemudian mengganti kiper lantaran beberapa kali shooting keras dari YPAC (Yayasan Ponpes Aulia Cendikia) mengancam. Namun, keasyingkan menyerang, Sunar dkk kebobolan lewat serangan balik lewat gol Roby di menit ke-41.
“Tentunya akan ada evaluasi, tetapi kami apresiasi para pemain yang menunjukkan kemampuannya hari ini,” ujar Ustadz Hendra.
Sementara pertandingan lainnya, Lubuk Linggai kalah adu penalti lawan Al Fatah setelah sebelumnya bermain imbang di waktu normal.
Presiden H Hendri Zainuddin mengatakan, ajang ini sangat baik untuk memberikan jam terbang kepada para santri, karena jika melihat pertandingan ini, maka skill dan talenta para santri pun bisa diandalkan untuk menjadi pemain Sumsel.
“Ini ajang pencarian bakat dan memberikan pengalaman bertanding kepada para santri, dan kami pikir talenta dan bakat para santri tidak kalah dengan pemain dari luar ponpes,” ujar Hendri. (rus/sriwijaya)