Santri Pasuruan Berzikir Doakan Timnas
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, salah satu striker Timnas, berhasil menaklukkan Laos dengan dua gol pada laga pertama di Pra Piala Asia (PPA) U-19 pada Selasa, 8 Oktober 2013 lalu (bolalob/santrinews.com)
Mojokerto – Santri dari sejumlah pondok pesantren di Kota dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berzikir mendoakan perjuangan tim nasional (timnas) PSSI U-19 yang berlaga dalam penyisihan Piala Asian Football Confederation (AFC) U-19 melawan Korea Selatan, Sabtu malam, 12 Oktober 2013.
Para santri merupakan penggemar salah satu striker timnas, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, 17 tahun. Sebab, ayah Muchlis, Samsul Hadi, merupakan putra Pasuruan. Sang ayah juga bekas pemain Persekap Pasuruan dan Assyabab Surabaya era 80-90-an.
Sebelum direkrut timnas, Muchlis juga bergabung di Persekap Pasuruan. Inilah yang menyebabkan bolamania Pasuruan tak asing dengan pemuda kelahiran Mojokerto, 26 Oktober 1996, itu.
“Sejak AFF kemarin sampai sekarang, gus-gus (putra kiai) telepon saya, dan para santri disuruh wiridan (zikir) supaya Indonesia menang,” kata Samsul saat ditemui di rumahnya, Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Sabtu, 12 Oktober 2013.
Zikir seakan jadi jimat, petuah, atau dukungan moral tersendiri bagi timnas, khususnya Muchlis, dalam memenangi setiap laga.
Bahkan, menurut dia, para gus tersebut sempat berkelakar. “Kalau Muchlis diganti, wiridannya berhenti mendadak,” katanya menirukan kelakar para gus fans berat Muchlis.
Di kalangan pesantren di Pasuruan, seperti dilansir Tempo.co, Muchlis sudah dikenal lama. “Muchlis sering diajak main oleh pesantren-pesantren di Pasuruan,” kata pelatih berlisensi D ini.
Ia berharap, pada laga malam nanti melawan Korea Selatan, Muchlis bisa mencetak gol seperti saat melawan Laos. “Saya berharap Muchlis bisa cetak gol lagi dan timnas menang,” ujar Samsul, yang kini mengelola Sekolah Sepak Bola (SSB) Sinar Mas, Kota Mojokerto. (onk/ahay)