Perbankan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia

Bandung – Direktur Utama Bank BJB Syariah Ali Nuridin menuturkan perbankan syariah mengalami perkembangan pesat dalam 10 tahun terakhir. Pemerintah juga ikut mendukung dengan mengalihkan dana haji ke perbankan syariah.

Dia menilai perbankan syariah memerlukan dukungan dari seluruh komponen baik pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Hal ini demi mewujudkan ekonomi berbasis syariah.

“Meski dana haji sudah dialihkan kepada perbankan syariah, namun kita tetap tertinggal oleh Malaysia yang sudah menerapkan sejak 30 tahun lalu,” katanya, seperti dilansir Inilah, Jumat 14 Nopember 2014.

Bank BJB Syariah menargetkan pertumbuhan bisnis pada tahun ini di atas rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 40%. Target tersebut mesti tercapai agar korporasi dapat terus berkembang.

Demi mencapai target tersebut, pihaknya berencana melakukan spin off. Bank BJB Syariah berkeinginan menggandeng bank-bank syariah berskala kecil. “Kami siap menjadi jangkar dari holding ini,” katanya.

Namun sebelum keinginan tersebut dapat terwujud, BJB Syariah harus sehat agar menjadi pilihan utama. Salah satunya dengan meningkatkan kinerja korporasi.

Hingga Agustus 2014, total Dana Pihak Ketiga (DKP) Bank BJB Syariah mencapai Rp2,98 triliun. Angka tersebut terdiri atas tabungan Rp213 miliar, giro Rp63 miliar, dan deposito Rp2,42 triliun. (sep/onk)

Terkait

Iqtishodiyah Lainnya

SantriNews Network