Harlah Ke-65, IPNU Mandiri Membangun Negeri
Jakarta – Bulan depan, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) memasuki usia ke-65. Sebagai organisasi, IPNU sudah cukup matang. Karenanya, Pimpinan Pusat IPNU pada harlahnya ini mengusung tema “Pelajar Mandiri Membangun Negeri”.
“Sudah saatnya IPNU membangun kemandirian baik secara institusional dan juga personal,” kata Aswandi, Ketua Umum terpilih PP IPNU di Sekretariat PP IPNU, Gedung PBNU Lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin, 28 Januari 2019.
Baca: Terpilih Aklamasi, Aswandi Resmi Emban Amanah Ketua Umum IPNU 2018-2021
Lebih lanjut, Aswandi menjelaskan bahwa IPNU secara institusi di setiap tingkatan harus membangun kemandiriannya, mulai dari tingkatan yang paling atas, yakni pimpinan pusat, pimpinan wilayah, cabang, pimpinan anak cabang, pimpinan ranting, hingga komisariat.
Di samping itu, jelas pria asal Jambi itu, para pelajar secara personal harus mampu mandiri dengan jiwa entrepeneur yang tinggi, berkolaborasi, dan mengembangkan inovasi.
“Dengan kemandirian organisasi dan personal, maka akan dengan mudah membangun negeri Indonesia yang kita cintai ini,” terang Aswandi.
Baca juga: IPNU Dinobatkan Jadi OKP Terbaik Se-Indonesia
Sementara itu, Sekretaris Umum PP IPNU Mufarrihul Hazin menjelaskan makna logo harlah yang diluncurkan itu. Ia menyampaikan bahwa angka 65 menunjukkan organisasi ini telah berusia 65 tahun, sedang warna hijau berarti kesuburan dan kemakmuran.
“Artinya di usia ke-65 IPNU semakin jaya, semakin subur, semakin barokah. Intensitas dan konsolidasi organisasi bisa tercipta dengan baik,” harapnya.
Pimpinan wilayah harus membuat meningkatkan kesuburan di pimpinan cabangnya. Pimpinan cabang meneruskannya sampai tingkat pimpinan anak cabang, pimpinan ranting, hingga pimpinan komisariat.
Di tengah angka enam, terdapat logo IPNU sebagai logo organisasi. “Makna logo yang di tengah ini menunjukkan bahwa inilah identitas kita, organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama,” terang Farih, sapaan akrabnya.
Baca pula: Cara IPNU-IPPNU Mengabdi untuk NU dan NKRI
Selanjutnya, tali merah putih yang mengikat angka 65 menunjukkan bahwa ikatan pelajar sudah saatnya untuk bersatu agar kita mampu membangun negeri.
“Karena ikatan inilah yang menyatukan kemudian kita mampu menjadi organisasi yang mandiri,” katanya.
Saat pelajar itu telah mampu mandiri secara institusi dan pribadi, maka akan mampu membangun negeri yang tercinta ini.
“Sudah saatnya pelajar NU di seluruh Indonesia membangun negeri dengan kekuatan mandiri secara organisasi,” pungkas doktor manajemen pendidikan Universitas Negeri Surabaya ini. (rus/onk)