ISIS, Ideologi Agama Vs Gerakan Politik Global”

Jakarta – Sebagai tanggapan merebaknya gerakan radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS), Yayasan Paguyuban Ikhlas, Yayasan Bimantara dan The Nusa Institute menyelenggarakan dialog terbuka tentang ISIS, di Sasana Amal Bakti, Kementerian Agama Pusat, Kamis, 14 Agustus 2014.

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala BNPT Ansyaad Mbai, Direktur Nusa Institute Hamka Hasan, Mantan Dubes Indonesia di Syria Muhammad Muzammil Basyuni, serta Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Teguh Santosa.

“Kami sengaja melibatkan peserta dari para pengurus masjid serta masyarakat dan LSM karena mereka bisa bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk menyampaikan bahaya ISIS,” ujar Ketua Yayasan Paguyuban Ikhlas sebagai penyelenggara dalam sambutannya.

Diharapkan, dengan pelaksanaan acara bertemakan “Warning ISIS: Antara Ideologi Agama Vs Gerakan Politik Global” ini bisa membuka wacana tentang kewaspadaan terhadap gerakan radikal.

“Karena hal itu bisa membahayakan keutuhan NKRI serta umat Islam. Karena sejatinya munculnya ISIS adalah bukti kelemahan umat Islam itu sendiri,” pungkasnya.

Acara dialog terbuka ini berlangsung seru karena banyaknya peserta yang ikut berpartisipasi saat tanya jawab. (dhom/set)

Terkait

No post

Nasional Lainnya

SantriNews Network