Kapolri Teladani Kejujuran Gus Dur

Kapolri Jenderal Sutarman (tempo/santrinews.com)
Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengenang mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai sosok yang memiliki dayat ingat kuat dan jujur.
Sutarman menjadi ajudan Gus Dur pada tahun 2000. Menurutnya, seperti dilansir Tempo, Gus Dur merupakan pribadi yang jujur dan sederhana.
“Dia bicara apa adanya, kejujuran itu yang saya teladani,” ujar pria yang rajin puasa Senin dan Kamis ini.
Kenangan itu diungkapkan Sutarman ketika berkunjung ke kantor Tempo, di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin, 25 November 2013.
Kenangan tentang kejujuran Gus Dur itu juga pernah diuangkapkan Sutarman ketika mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2013 lalu.
Dia mengaku kejujuran Gus Dur banyak memberikan inspirasi kepada dirinya untuk melakukan hal yang sama.
“Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat baik, beliau apa adanya. Beliau jujur. Kejujuran beliau ini menginspirasi saya,” kata Sutarman kala itu.
Karier Sutarman di Kepolisian dimulai pada 1982, sebagai Kepala Staf Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung. Tak lama di situ, Sutarman naik menjadi Kepala Kepolisian Sektor Dayeuh, Bandung. Karier lulusan Akademi Kepolisian tahun 1981 ini melejit setelah menjadi ajudan Presiden Gus Dur pada 2000.
Memikul pangkat perwira menengah di pundaknya, pada 2004 Sutarman dipercaya menjadi Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya.
Kemudian berturut-turut ia menjadi Kapolda Kepulauan Riau, Kepala Sekolah Calon Perwira, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, sampai akhirnya menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri sejak 6 Juli 2011. (onk/ahay)