KH Said Aqil Paparkan Peran NU Ciptakan Kerukunan Umat Indonesia di Al-Azhar Mesir

Para Peserta Konferensi Internasional, menyimak pemaparan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir (santrinews.com/ist)

Kairo – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa meski berbeda agama dan berlatar belakang budaya yang beragam kehidupan umat di Indonesia berlangsung rukun.

Hal itu dipaparkan Kiai Said di hadapan peserta konferensi internasional yang digelar Al-Azhar di Kairo, Mesir, Kamis, 2 Maret 2017.

Menurut Kiai Said Aqil, kehidupan yang rukun itu telah berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Kalaupun belakangan ini ada kelompok garis keras bahkan terlibat terorisme berbau agama, hal itu terjadi karena pengaruh dari luar Indonesia.

“Saya sampaikan bahwa radikalisme di Indonesia itu impor, terutama dari Timur Tengah, dan para peserta seminar membenarkannya, tidak ada yang membantah,” ujarnya.

Pernyataan itu kembali diulang Kiai Said Aqil ketika bertemu Grand Sheikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad Mohamed Al-Tayeb di sela-sela Konferensi Internasional Kebebasan, Kewarganegaraan, Keragaman, dan Persatuan itu.

Indonesia adalah negara multietnis, multiagama, dan multibahasa dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Umat Islam sebagai pemeluk agama mayoritas mampu menaungi keragamaan yang ada dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

“Ini adalah kesyukuran yang sangat mendalam karena keragaman yang ada tidak menjadi kendala untuk bernegara dalam sistem demokrasi yang disepakati oleh semua komponen bangsa,” katanya.

Hanya, lanjut dia, Indonesia saat ini mendapat tantangan yang cukup besar, khususnya dengan maraknya kelompok-kelompok Islam yang beraliran liberal dan radikal.

Dua kelompok ini disebutnya terus berupaya untuk menyudutkan penganut ahlussunnah wal jamaah yang moderat dan berusaha membawa mayoritas umat Islam kepada radikalisme dan liberalisme.

“Untuk itu, Nahdlatul Ulama sebagai salah satu benteng ahlussunah waljamaah terbesar di Indonesia selalu berupaya untuk merangkul semua kelompok agar kembali kepada Islam yang penuh rahmat, Islam yang penuh kasih sayang,” katanya. (rus/ant)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network