Sistem Pendidikan Pesantren Dinilai Paling Maju

Bandung – Stigma negatif pesantren di Indonesia sebagai “sarang” teroris mulai memudar. Bahkan sistem pendidikan di pesantren dengan menyatukan sekolah dan tempat tinggal dinilai lebih baik jika dibandingkan sistem pendidikan yang sekolah dan tempat tinggal siswanya terpisah.

“Antara sekolah dan rumah kan riskan sekali tapi kalau di pondok pesantren dengan boarding lebih baik,” kata Wakil Menteri Agama H Nasaruddin Umar dalam acara Halal Bihalal di Balai Pertemuan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Kamis, 15 Agustus 2013.

Menurutn dia, sistem pendidikan di pesantren dinilai paling maju. Sistem ini banyak ditiru di negara-negara barat. Menjamurnya sekolah dengan sistem serupa di Australia dan Inggris menjadi bukti.

Meskipun begitu, seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com, Nasarudin tidak menampik bahwa pesantren di Indonesia belum semuanya bagus. Masih ada pesantren yang harus diperbaiki. “Di Indonesia disamping ada pondok pesantren yang bagus tapi juga memang masih ada yang perlu disempurnakan. Penyelesaiannya akan perkasus. Ini tugas bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, penyempurnaan pesantreen di Indonesia tidak hanya pada fasilitas dan metode saja. Akan tetapi juga pada pengkaderan para guru. Masih belum seimbangnya jumlah guru di pesantren dan jumlah pesantren itu sendiri mendorong perlu kerjasama dengan lembaga maupun institusi penghasil guru.

“Penyerapan guru dari perguruan tinggi akan diupayakan. Kami tidak punya stok tenaga guru yang banyak. Padahal madrasah kita banyak. Mau bagaimana kalau bukan berharap dari LPTK seperti UPI ini,” tambahnya. (jaz/ahay).

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network