Wagub Jatim Minta Legislator NasDem Kawal Pembangunan
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (santrinews.com/dok)
Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap legislator Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Timur memiliki kecakapan dalam mengawal kebijakan pemerintah serta pembangunan di Jatim. Karena itu, sebagai partai baru, para legislator NasDem dituntut banyak belajar.
Sekolah legislatif digelar Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Jatim selam hari dua hari hingga Sabtu 1 November 2014, di Hotel Inna Simpang Surabaya. Gus Ipul didaulat menjadi “˜guru’ di hari pertama, Jumat 31 Oktober 2014.
Sekolah ini diikuti 115 legislator partai NasDem, yang terdiri atas 104 anggota legislatif yang duduk di DPRD Kabupaten/Kota, 4 orang anggota DPRD Provinsi Jatim, dan 7 anggota DPR RI dapil Jatim. Selain para legislator, diundang pula ketua dan sekretaris DPD Partai NasDem yang tidak lolos menjadi anggota dewan. Total berjumlah 190 peserta.
Di acara yang dibuka Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella itu, dimamfaatkan Gus Ipul untuk memaparkan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Jatim yang dilakukan Gubernur Soekarwo bersama dirinya.
Ia menyebut misalnya kebijakan pemerintah provinsi Jatim di sektor pertanian yang melarang impor komoditi yang sudah melimpah di Jatim. “Bantulah pemerintah mensejahterakan rakyatnya, bantu petani juga,” tandasnya.
Selain itu, Gus Ipul juga meminta legislator partai besutan Surya Paloh itu untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
“Saya ingin mengingatkan kepada para anggota dewan yang terpilih dari partai ini untuk bersiap diri dalam rangka menghadapi pelaksanaan MEA yang sudah di depan mata,” tukasnya.
Saat ini, kata dia, sudah mulai banyak warga asing yang bekerja di Surabaya dengan gaji yang cukup murah. “Bahkan baru-baru ini saya mendapatkan informasi ada warga asing dari Filipina yang mau bekerja dengan gaji sekitar 100 dollar Amerika perbulan,” ungkapnya.
Karena itu, Ia mengingatkan agar segala kemungkinan tersebut harus dihadapi sedini mungkin mengingat potensi pasar yang ada di Indonesia cukup besar.
Dalam catatan Gus Ipul, saat ini ada sebanyak 250 juta penduduk ASEAN berada di Indonesia dari total sekitar 600 juta. “Dan 39 juta penduduknya berada di Jawa Timur,” ujarnya. (ahay)