60 Tahun Khidmat PMII untuk Negeri

Kendati musim-musim yang gugur
Ia waktu, temali janji sepasang tanah dan kebangkitan
Hari ini
Seribu doa berarak riuh
Berjuta mimpi beranak pinak
Saling kejar tak saling tikam.

Garis-garis di tubuhmu begitu tajam
Menembus peradaban
Menentang keangkuhan
PMII, 60 tahun menjadi pandangan
Sembilu menghapus sekawan ketertindasan yang gigil
Sebagai mata-mata di dinding langit.

Sedang kami abjad yang tak bisa mengeja dirinya sendiri
Terkulai di tikam kebodohan
Seperti pagi yang kelaparan
Di dinding rumah bernama pergerakan
Kami mencoba menulis berbagai angan-angan
Nyanyian ritmis nelayan dan petani
Fondasi kaum memeluk negeri.

Rumah persembahyangan dan bidik penyulut nyeri
Mengalir ke ruas jemari
Berbongkah saksi
Menembus badai badai sunyi.

PMII kami
Gelombang yang mengarak perdamaian
Suara kebangkitan.

Selamat ulang tahun PMII-ku
Maju, tangan terkepal dan maju ke muka. (*)

Sumenep, 17 April 2020

Ratna Wulandari, Kader Kopri PMII Guluk-Guluk, Sumenep.

Terkait

Puisi Lainnya

SantriNews Network