Pilgub Jatim 2018
Sikapi Surat Kiai Sepuh, PKB Jatim: Sebagai Santri, Kami akan Sowan
Ketua DPW PKB Abdul Halim Iskandar menunjukkan surat para kiai sepuh (santrinews.com/ist)
Surabaya – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur memilih sikap tabayyun atau silaturahmi langsung kepada para kiai guna mendapat penjelasan terkait surat yang ditandatangani 21 kiai sepuh pesantren yang menyebar di beberapa media sehari kemarin.
PKB tak ingin menanyakan serta memberikan penjelasan dengan surat. Sebab, surat-menyurat bukan tradisi politisi santri dengan kiainya dalam melakukan komunikasi.
“(PKB) tidak mungkin berkomunikasi surat-menyurat dengan kiai, itu terlalu resmi,” terang Sekretaris DPW PKB Jatim, Badrut Tamam di Surabaya, Senin, 22 Mei 2017.
Baca: Menangkan Pilkada, PKB Jatim Gerakkan Kekuatan Perempuan
Menurut Badrut, tradisi santri tidak mengenal surat-menyurat dalam berkomunikasi, melainkan bertemu langsung dengan kiai untuk menerima berbagai petuah yang diperlukan dalam menjalani laku kehidupan, termasuk politik.
“Saya harus sowan sebagai santri ke kiai, intinya dos pundi ceritanipun (bagaimana ceritanya) surat 21 kiai NU itu. Hal itu yang akan saya lakukan hari ini,” tambah mantan ketua umum PMII Jatim ini.
Dengan bertemu langsung, seorang santri akan mengetahui dengan jelas keinginan para kiai. “Supaya kita sangat memahami betul apa yang dikersaken (diinginkan) oleh para kiai, karena kalau itu ditafsiri, bisa macem-macem tafsirnya,” pungkasnya.
Baca Pula: Pilkada Serentak, PKB Jatim Target Menang 90 Persen
Sebelumnya, surat berisi hasil musyawarah kiai-kiai NU yang ditujukan kepada Ketua DPW PKB Jatim A Halim Iskandar berupa keinginan agar dilibatkan sebelum memutuskan nama calon Gubernur Jatim periode 2019-2024 beredar ke publik, pada Ahad 21 Mei 2017, kemarin.
Pada surat yang ditandatangani 21 kiai tersebut tertanggal 19 Mei 2017 dengan pimpinan musyawarah KH Anwar Iskandar yang juga pimpinan Pondok Pesantren Al Amien, Kediri. (ubaid)