Civic-Islam Muncul di Bandung

Pemimpin Redaksi Penerbit Nuansa Cendekia Bandung, Faiz Manshur (santrinews.com/yusuf)
Bandung – Ada kabar menarik di awal tahun 2015 tentang diskursus Islam. Puluhan aktivis Islam dan intelektual di Bandung berkumpul bersama mendiskusikan ide “civic-islam”.
Diskusi yang difasilitasi oleh Penerbit Nuansa Cendekia di Ujungberung Bandung 16 Januari 2015 itu menghadirkan AE Priyono, Direktur Eksekutif LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) Jakarta itu cukup hangat dan menarik perhatian. Sampai-sampai banyak rangkaian lanjutan diskusi di dunia online melalui facebook dan twitter.
“Ini merupakan sebuah upaya untuk menerobos kebuntuan dalam pemikiran Islam saat ini. Ada sejumlah alasan mengapa harus ada ide segar dan juga gerakan yang berbeda dari sebelumnya,” kata Faiz Manshur, Pemimpin Redaksi Nuansa Cendekia yang menggagas acara tersebut.
Menurut alumni Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta itu, upaya melakukan kegiatan intelektual ke-Islaman karena alasan bahwa di Indonesia sekarang ini khazanah diskursus Islam di generasi muda muslim kurang greget.
Banyak aktivis-aktivis Islam saat ini cenderung berpikir hal-hal yang di luar kajian ke-Islaman sehingga menurutnya bisa mengancam kemajuan pemikiran generasi muda Islam.
Faiz Manshur mengaku sudah sering berdiskusi dengan para aktivis gerakan Islam di sejumlah kampus, terutama di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta, serta dengan AE Priyono yang memiliki banyak hasil penelitian.
“Kesimpulannya memang ada stagnasi pemikiran Islam, terutama pada Islam progresif, inklusif dan transfomatif serta memiliki keberpihakan pada rakyat bawah,” tandasnya. (yusuf/saif)