Sekte Seks Bebas
Ini Pengakuan Pengikut di Bandung

Demo seks bebas. (voa-islam.com/santrinews)
Bandung – Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Jawa Barat, bertindak sigap. Setelah menerima laporan dari Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Muhammad Anwar terkait keberadaan sekte seks bebas, polisi langsung turun tangan. Rabu, 29 Mei 2013, kemarin polisi juga telah memeriksa Anwar.
Kepada penyidik Anwar menjelaskan, dokumen yang beredar yang berisi perintah dirinya itu palsu. Dalam dokumen itu berisi beberapa poin yang menginstruksikan beberapa nama yang tercantum harus mengikuti ritual seks bebas di tempat yang ditentukan. Surat perintah itu ditandatangani oleh Kaperpusda Muhammad Anwar di atas materai Rp 6.000 lengkap dengan stampel Pemkot Bandung.
Seperti dilansir metrotvnews.com, Kamis 30 Mei 2013, Anwar mengaku, keberadaan surat itu meresahkan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkot Bandung. Makanya ia melaporkan masalah ini ke polisi. Anwar membantah di kantornya ada praktik dan pengikut sekte tersebut.
Selain Anwar, polisi juga telah meminta keterangan Gilang yang mengaku sebagai salah seorang pengikut sekte seks bebas. Menurut Gilang, pemimpin sekte bernama Andreas. Andreas, menurut Gilang, adalah seorang pendeta.
Para pengikut sekte ini, kata Gilang, selain pegawai negeri sipil tak sedikit pula artis dan kalangan mahasiswa. Salah satu ritual sekte adalah melakukan seks bebas dan tukar-tukaran pasangan. Jika si perempuan hamil, janin akan digugurkan di rumah pendeta Andreas.
Selain melakukan seks bebas, sekte juga melakukan pemujaan terhadap binatang-binatang. Seperti yang akan mereka lakukan Kamis 30 Mei 2013, hari ini di sebuah hutan di kawasan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (ahay/saif).