Mahasiswa Bandung Sambut KAA dengan Aksi Damai

Bandung – Menyambut pagelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, seratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung, Ahad 19 April 2015, melakukan aksi damai yang bertajuk “Bandung Damai, KAA Sukses”, di Taman Cikapayang, Dago, kota Bandung.
Gerakan yang diberi nama #PLUR4ALL kepanjangan dari Peace, Love, Unity, Respect for All itu dimulai sejak pukul 7 pagi sampai pukul 10 menjelang siang. Peserta tidak hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga organisasi daerah dan masyarakat umum.
Hasanuddin, Koordinator Lapangan, mengatakan, semangat KAA sebenarnya sama dengan Dasa Sila Bandung sebagai nilai prinsip, hanya saja masalahnya, KAA tidak lagi didasari prinsip itu.
“Makanya kita mencoba untuk menyampaikan pesan kepada dunia, khususnya kepada masyarakat Indonesia, atau masyarakat Dunia yang datang ke Bandung melalui KAA sekarang ini supaya menjaga nilai-nilai prinsip itu, salah satunya adalah kasus intervensi asing terhadap kedaulatan sebuah Negara seperti Papua dan Maluku yang mendapat intervensi,” ujar Hasan yang juga ketua I PC PMII Kota Bandung.
Dia menjelaskan, gerakan ini mencoba untuk menyampaikan pesan-pesan, bahwa nilai-nilai sebagaiamana yang sudah ada di dasa sila Bandung sebagai nilai-nilai perdamaian yang bisa dipakai oleh Dunia. “Semangat itu harus tetap didengungkan,” tegas Mahasiswa jurusan Bahasa Inggris Universitas Islam Nusantara itu.
Selain itu, pihaknya juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat, kepada seluruh dunia, dengan tema Bandung Damai, KAA Sukses itu berupaya membentuk kembali dari Bandung untuk Asia Afrika, bahwa pesan perdamaian sekarang sedang digalakkan dari Bandung.
“Gerakan ini bisa menjadi “˜bola salju’ bagi gerakan-gerakan pluralisme, pencegahan radikalisme, dan menjaga perdamaian bangsa dan jaga kebhinnekaan kita,” tambah dia.
Senada dengan Hasan, dalam kesempatan yang sama, Metsa Ghina memberi dukungan untuk gerakan PLUR4ALL tersebut. Dia ingin berkampanye kepada warga Bandung untuk menyukseskan KAA lebih damai, khususnya membuat warga kota Bandung menjadi damai dengan menyambut KAA.
“Harapannya, KAA bisa berlangsung dengan damai. Dan untuk Indonesia, semoga Hak Asasi Manusia (HAM) lebih diwujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.
Tidak hanya melakukan long march saja, acara tersebut juga ditampilkan tarian daerah Papua dan tarian daerah Sunda, dan pembacaan puisi perdamaian. Rencananya, geraka Plur4all ini akan digelar kembali di kota-kota besar seperti Makassar, Medan, Yogyakarta, dan lain-lain. (zid/onk)