Virus Corona
Doa Tangkal Corona, Warga Situbondo Baca Burdah Keliling Kampung

Puluhan warga Kelurahan Dawuhan, Situbondo doa bersama dengan membaca burdah keliling kampung (santrinews.com/antara)
Situbondo – Beragam cara dilakukan warga sebagai ikhtiar menangkal penyebaran virus Corona atau Covid-19. Di Situbondo, Jawa Timur, Rabu malam, 18 Maret 2020, puluhan warga satu kampung berkumpul dan menggelar doa bersama sambil membaca Qasidah Burdah berjalan keliling kampung.
Pria dan perempuan warga Lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo ini, berjalan kaki berkeliling kampung mereka sembari membaca Qasidah Burdah yang merupakan syair tentang pujian atau shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Membaca Burdah ini sebagai upaya warga di sini untuk membentengi lingkungan agar senantiasa diberi keselamatan. Termasuk dari ancaman wabah virus corona yang saat ini mewabah,” ujar Amiruddin Hosnan, salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Ia mengatakan, membaca Burdah sambil berkeliling ini merupakan tradisi sejak lama dilakukan di berbagai pondok pesantren, termasuk di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya bersama warga memilih melakukan tradisi tersebut di lingkungannya guna memohon keselamatan dari COVID-19.
“Burdah biasa dibaca dan dilakukakan di pondok pesantren, salah satunya untuk permohonan keselamatan. Maka dari itu, ke depan kegiatan ini akan kami lakukan secara rutin,” kata alumnus Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo itu.
Selain berkeliling membaca Burdah, kata Amiruddin, ia juga meminta agar warga tidak panik dan mengikuti petunjuk pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona, baik dengan menjaga kebersihan lingkungan, rutin cuci tangan, menghindari kerumunan dan upaya pencegahan lainnya.
“Doa bersama ini merupakan salah satu ikhtiar kami agar terhindar dari COVID-19, selain mengikuti anjuran pemerintah. Mudah-mudahan kita semua diberi kesehatan dan keselamatan,” tuturnya.
Doa bersama membaca Burdah sambil keliling kampung ini juga diikuti santri setempat, dengan membawa obor berbahan bambu.
Warga berjalan berkeliling lingkungannya, sambil bersahutan membaca puji-pujian karangan Imam Al-Bushiri tersebut, tak heran kegiatan doa bersama warga ini cukup menyita perhatian. (ant/red)