Insiden Pengusiran, DPR RI: Ketua DPRD Surabaya Harus Minta Maaf kepada NU

Surabaya – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Larangan Peredaran Minuman Beralkohol (mihol) sudah diputus di rapat Panitia Khusus (pansus) DPRD Kota Surabaya. Namun kalangan dewan pecah pendapat sehingga belum disahkan di paripurna.

Polemik Raperda Mihol itu tidak hanya melibatkan antar anggota dewan. Tapi melebar dengan ormas Nahdlatul Ulama (NU). Ketegangan bermula ketika terjadi insiden pengusiran oleh pengamanan dalam (pamdal) dewan terhadap Ketua PCNU Surabaya, Ahmad Muhibbin Zuhri, saat akan mengikuti sidang paripurna pada Senin, 18 April 2016.

Pada Selasa, 19 April 2016, Muhibbin dan beberapa pengurus lain menemui Pengurus Wilayah NU Jatim di Jalan Masjid Al Akbar Surabaya. Mereka ditemui Ketua NU Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah. “Kami melaporkan perkembangan pembahasan Raperda Mihol ke NU Jatim,” katanya, Jumat, 22 April 2016.

Muhibbin mengakui sempat ditolak pihak dewan ketika akan memantau langsung jalannya paripurna soal Raperda Mihol. Ia kecewa tapi tak mempersoalkan itu. Muhibbin hanya mempertanyakan kenapa larangan mihol yang sudah disepakati di pansus justru tak kunjung dibahas di badan musyawarah DPRD Surabaya.

“Yang jadi alasan tidak segera diparipurnakan hanya karena administratif, tidak substantif. Sepertinya ada hidden agenda. Ada yang berkepentingan untuk tarik ulur, karena itu masyarakat akan pantau terus. Surabaya harus bersih dari peredaran miras,” ujarnya.

Insiden pengusiran Ketua NU membuat aktivis muda NU Surabaya berang. Mereka merasa DPRD melecehkan NU. Informasinya, pada Senin depan, 25 April 2016, aktivis NU dan GP Ansor Surabaya akan menggelar aksi di gedung dewan. Belum ada keterangan resmi dari NU Surabaya terkait rencana aksi itu.

Insiden pengusiran Ketua NU Surabaya itu juga terdengar di telinga anggota DPR RI Syaikhul Islam Ali. Ketua Komisi VIII itu meminta agar Ketua Dewan Surabaya, Armudji, meminta maaf secara terbuka kepada NU. “Sebaiknya Ketua DPRD Surabaya meminta maaf kepada PCNU,” ujarnya. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network