Konferwil IPNU Jatim 2018
IPNU Jatim Gelorakan Spirit Kebangsaan dari Bumi Blambangan

Banyuwangi – Sekira 3.000 pelajar mengikuti Kemah akbar dan apel kebangsaan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur, di Lapangan Maron, Genteng, Banyuwangi, Kamis 2 Agustus 2018.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rahman bertindak sebagai inspektur upacara. Saiful menyampaikan khusus kepada para pelajar untuk senantiasa menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan dalam aneka ragam perbedaan di negeri ini.
Baca: Perjuangan Panjang IPNU-IPPNU di Kampus Umum
Ia juga menyampaikan apresiasi dan dukungan untuk acara yang digagas oleh IPNU Jatim tersebut. “Perlu didukung dan diapresiasi, terlebih diselenggarakan di bulan Agustus yang sangat bersejarah. Semangat perjuangan yang diwarisi para pahlawan perlu terus digelorakan,” tegasnya.
Ia menjelaskan, semangat paling nyata yang dapat diteladani oleh para pelajar seperti sikap negarawan dan patriotik yang ditunjukkan oleh pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ári sebagai pahlawan nasional sekaligus pencetus resolusi jihad melawan penjajah.
“Perkuat semangat persatuan dan perjuangan. Jangan sampai mudah terpengaruh budaya luar yang merusak,” Saiful berpesan.
Baca juga: Empat Agenda Utama IPNU
Era Revolusi Industri 4.0, sambungnya, menjadi jalan untuk melahirkan karya, inovasi dan kreativitas. Saiful berharap IPNU dapat menjadi role model seluruh pelajar dalam menghadapi arus digitalisasi demi mempersiapkan masa depan Jawa Timur yang cemerlang.
Acara kemah akbar dan apel kebangsaan ini adalah salah satu rangkaian Konferwil XXII IPNU Jatim yang akan berlangsung di kampus Ibrahimi, Genteng, pada 3-5 Agustus 2018.
Selain Apel Akbar dan Kemah Kebangsaan, agenda lainnya adalah Workshop Leadership “Kepemimpinan Sebagai Navigasi Gelombang Revolusi Industri 4.0”, Eduwisata Jambe Wangi Jungle Lord, dan Kompetisi Pentas Seni “Hubbul Wathon Minal Iman”.
Baca Juga: IPNU Terpilih Jadi OKP Terbaik Se-Indonesia
Ketua PW IPNU Jatim Haikal Atiq Zamzami menegaskan, tantangan pelajar saat ini semakin berat. Terutama menghadapi fenomena lunturnya semangat persatuan dan wawasan kebangsaan. Kondisi tersebut, diakui Haikal, sangat memprihatinkan dan semakin memburuk jika tidak sengera ditangani.
“Kami berusaha memperkuat pendidikan karakter disertai dengan peningkatan kapasitas diri. Melalui kemah akbar dan apel kebangsaan IPNU berusaha membentengi sekaligus mengokohkan pondasi agama dan spirit saling menghargai dalam perbedaan,” ujarnya. (shir/ist)