Mapaba PMII Unira; Dari Pengajian hingga Santuni Siswa Miskin

Pamekasan – Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Madura (Unira) Kabupaten Pamekasan cukup inovatif dalam mengemas Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) 2015. Organisasi yang diketuai Nadiatus Sholehah tersebut mendesain pembukaan Mapaba 2015 dengan pengajian keagamaan, Kamis, 17 Desember 2015.
Sementara dalam penutupannya pada Sabtu malam, 19 Desember 2015, diformat dengan menyantuni siswa-siswi tak mampu dari keluarga miskin. Acara tersebut dilangsungkan di lembaga pendidikan Islam Tarbiyatul Mubtadidin, Desa Sumber Bintang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan.
Ketua Umum PC PMII Pamekasan Moh Imron menegaskan, pihaknya sangat bangga dengan kader-kadernya yang selalu mencari hal baru dalam proses kaderisasi. Sehingga, langsung maupun tidak langsung, warga pergerakan bisa berkontribuasi dalam meneguhkan jati diri mahasiswa.
“Tidak sedikit masyarakat yang kini menilai miring dunia mahasiswa. Iklim keilmuan dan keagamaan beberapa mahasiswa di kampus tertentu, oleh masyarakat dipandang sudah mengalami kemerosotan tajam. Melalui inovasi yang dilakukan PK PMII Unira, saya menilai pandangan miring masyarakat tadi bisa berubah secara total,” harap Moh Imron yang tak lain mantan Ketua PK PMII Unira.
Mapaba 2015 PK PMII Unira betul-betul mendapat respon positif dari banyak kalangan. Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, Pengurus Pimpinan Cabang PMII Pamekasan, Komisariat dan Rayon/Small Group se-Madura, dan masyarakat sekitar hadir memadati pembukaan Mapaba.
Ketua PK PMII Unira Nadiatus Sholehah menyatakan, tujuan diadakannya Mapaba pada periode kali ini ialah guna untuk mencetak kader yang agamis, nasionalis, dan idealis.
Makanya di samping dilangsungkan diskusi dan pendalaman materi, juga diadakan kegiatan keagamaan beserta santunan terhadap siswa Tarbiyatul Mubtadiin yang kurang mampu dari segi ekonomi.
“Itu juga sebagai dasar pembelajaran kepada kader-kader baru PMII yang ikut Mapaba, bahwa zikir, pikir, dan amal shaleh mesti betul-betul diwujudkan dalam setiap diri mahasiswa. Utamanya yang sudah menyandang warga pergerakan,” tandasnya. (nam/onk)