Penguatan Pesantren Tanggung Jawab Bersama

Ketua Pengurus Pusat RMI NU KH Abdul Ghaffar Rozin (kanan berbaju putih) menyampaikan materi pada peserta (santrinews.com/zulfa)

Semarang – Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) bersama Bidang Pendidikan dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah menggelar koordinasi dengan pengurus Kabupaten se-Jawa Tengah di Pondok Pesantren Al-Asror Gunungpati, Ahad, 26 Februari 2017.

Pertemuan tersebut membahas persiapan Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) Nasional di Jepara pada Oktober 2017 mendatang dan perkembangan pesantren terkini.

Perwakilan dari Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah H. Ahyani menyebutkan, MQK merupakan salah satu syi’ar agama kepada masyarakat. Oleh karenanya, ia berharap kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.

“Perlombaan seperti ini sebagai ajang syiar kepada khalayak bagaimana kemampuan santri membaca kitab kuning,” katanya.

Sementara itu, ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) KH Abdul Ghaffar Rozin, mengajak semua kalangan, baik pemerintah maupun swasta untuk lebih memperhatikan pesantren.

“Berbagai kalangan, baik pemerintah hingga swasta memberikan perhatian kepada pesantren. Hal ini menjadi modal penting dalam menggerakkan kepentingan dan kebutuhan pesantren bersama-sama,” ajaknya.

Ia juga menyebutkan bahwa memahami pesantren tidak bisa hanya dilihat dipermukaan saja, namun harus secara substansif.

“Memahami pesantren harus secara substantif tak bisa melihat permukaan belaka,” papar Gus Rozin.

Pengasuh pesantren Maslakul Huda ini juga memaparkan data santri yang berjumlah 614.569 yang mengalami penurunan dari sebelumnya data tahun 2014 sebanyak 638.288 santri dari 4.847 pesantren di Jateng.

Ia mendorong agar kerberadaan FKPP mampu mengakomodir semua aspirasi dan kepentingan dan memberikan pemahaman pentingnya legalias formal.

“Hadirnya FKPP ini mewakili jumlah pesantren sedemikian besar harus mempu menampung berbagai macam aspirasi dan kepentingan. Gus Rozin mendorong agar FKPP mampu memberikan pemahaman tentang pentinganya legal-formal pesantren. Hal ini sebagai identitas pesantren secara resmi, karena masih banyak pesantren yang tak peduli dengan pendataan tersebut,” kata Gus Rozin.

Namun yang terpenting menurut Guz Rozin adalah konsistesi FKPP terhadap ahlus sunnah wal jama’ah, kerukunan dan kebersamaan sebagai modal penting dalam membangun bangsa.

“Keberpihakan terhadap ahlus sunnah wal jama’ah, kerukunan, kebersamaan menjadi ukuran penting untuk membangun bangsa. selain itu, sinergitas dengan berbagai pihak harus terjalin dengan baik,” pungkasnya. (zulfa/ubaid)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network