Muktamar NU

Ratusan Kiai Kumpul di Semarang, Mbah Mun: Saya Ingin NU Seperti Dulu Membangun Umat

Semarang – Ratusan alim ulama serta kiai dari pondok pesantren di Jawa Tengah berkumpul di Semarang, Ahad, 26 Juli 2015, untuk menyamakan persepsi menjelang Muktamar Ke 33 NU di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus 2015 mendatang. Mereka juga berkumpul dalam rangka silaturrahmi dan halal bi halal dengan konsep Ngumpulke Balung Pisah.

Kiai kharismatik asal Rembang, KH Maemun Zubair atau dikenal sebagai Mbah Mun, mengingatkan kepada warga NU untuk mencermati Muktamar yang akan digelar di Jombang itu. Menurut dia, pelaksanaan muktamar di Jombang mengingatkan masa lalu, saat NU berjuang tidak saja untuk agama.

“NU mampu menyelesaikan konflik di Hijaz. Saya ingin NU bisa kembali kayak dulu membangun umat dalam hal keumatan, keimanan dan ekonomi,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren al-Anwar Sarang Rembang.

NU secara organisasi, kata Mbah Mun, merupakan organisasi untuk bangsa. Organsisasi itu membangun Indonesia sejak sebelum kemerdekaan, hingga mengawal proses terciptanya kemandirian Indonesia. “NU menyajikan serangkaian kegiatan untuk bangsa Indonesia. Sejak awal hanya ingin membesarkan Indonesia. Jadi NU itu bukan hanya organisasi untuk kiai saja, tapi juga semuanya,” tambahnya.

Ketua panitia KH Ahmad Daroji mengatakan, berkumpulnya para tokoh agama tersebut digelar rutin tiap tahun. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara mengumpulkan para alim ulama yang tersebar di berbagai wilayah.

“Tradisi kami itu ada yasinan, tahlilan, manaqiban, dhibaan, mauludan, dan sholawatan. Bahkan, ucapan terakhir dalam salam itu juga sudah jadi tradisi di kami,” ujar Kiai Daroj yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah ini.

Menurut dia, seperti dilansir Kompas, warga nadhliyin sekarang tidak hanya berada di satu posisi tertentu. Mereka tersebar di berbagai instansi pemerintahan, partai politik, organisasi masyarakat dan lembaga lainnya. “NU berpedoman pada ada di mana-mana, tapi tak ikut kemana-mana. Untuk itu, kami coba satukan supaya kuat,” ucapnya.

Acara itu dihadiri sejumlah tokoh agama dan tokoh pemerintah. Hadir antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Plt Wali Kota Semarang Adi Tri Hananto, pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid, Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidilah Shadaqah.

Hadir juga para budayawan Ahmad Tohari, Rektor Undip Prof Yos Johan, Rektor UIN Walisongo Prof Muhibbin, Rektor Unisula Prof Anis Malik Thoha, Rektor Udinus Dr Ir Edi Noersasongko, dan Rektor Unwahas Prof Noor Achmad.

Muktamar Ke 33 NU akan berlangsung pada 1-5 Agustus mendatang. Sesuai jadwal akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, dan penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pembukaan dan sidang pleno ditempatkan di Alun alun Jombang.

Sedangkan sidang komisi berlangsung di empat pondok pesantren, yakni Pesantren Tebuireng, Mambaul Ma’arif Denanyar, Bahrul Ulum Tambakberas, dan Darul Ulum Paterongan. (shir/jaz)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network