Gus Mus dan Kecintaan Para Sahabat Nabi

Orang yang mencintai pasti juga akan di cintai, didunia ini penuh keseimbangan dan tentunya ada hukum timbal balik.
ان خيرا ÙØ®ÙŠØ± وان شرا ÙØ´Ø±
“Jika berbuat baik akan menerima balasan kebaikan pula juga begitu sebaliknya”
Sebuah kisah cinta persahabatan manusia yang pernah terekam jejaknya di bumi ini, dan tidak ada kisah cinta indahnya persahabatan kecuali para sahabat kepada Nabi Muhammad SAW, tidak di timur maupun di barat.
قال ابن Ø¥Ø³ØØ§Ù‚: «وأما زيد، ÙØ§Ø¨ØªØ§Ø¹Ù‡ صÙوان بن أمية، Ùلما خرجوا به من Ø§Ù„ØØ±Ù… ليقتلوه، قال له أبو سÙيان: أنشدك بالله يا زيد، Ø£ØªØØ¨ أن Ù…ØÙ…دا الآن عندنا مكانك، نضرب عنقه وأنك ÙÙŠ أهلك؟ قال: والله ما Ø£ØØ¨ أن Ù…ØÙ…دا الآن ÙÙŠ مكانه الذي هو Ùيه تصيبه شوكة تؤذيه وأني جالس ÙÙŠ أهلي! Ùقال أبو سÙيان: ما رأيت من الناس Ø£ØØ¯Ø§ ÙŠØØ¨ Ø£ØØ¯Ø§ ÙƒØØ¨ Ø£ØµØØ§Ø¨ Ù…ØÙ…د Ù…ØÙ…دا»
Berkata Ibn Ishaq: adapun Zaid bin Datsinah dijual oleh Sofwan bin Umaiyyah, ketika beliau dikeluarkan dari tanah harom untuk dibunuh, Abi Sufyan memberi tawaran kepada Zaid, wahai Zaid, apakah engkau rela Muhammad saat ini berada diposisimu kami tebas lehernya, sementara engkau bersama keluargamu ??
Zaid menjawab: Demi allah, aku tidak rela Nabi Muhammad jika sekarang dalam posisinya tertusuk duri sedangkan aku duduk tenang bersama keluargaku!
Kemudian berkata Abu Sufyan:
Aku tidak pernah melihat dari manusia seorangpun mencintai sesama manusianya seperti cintanya sahabat Muhammad kepada Muhammad.
Begitu juga baru baru ini kita dengar sosok mulia mantan Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus. Gus Mus, yang di dalam kesehariannya selalu menebar kasih sayang, kali ini para Banser sedang mencari anak muda yang berinisial P, atas nama tuduhan pelecehan kepada ulama (Gus Mus). Dan ternyata sekarang berakhir di pangkuan Gus Mus (sambil selfi-selfi bareng) seraya berkata: “kalau mau mengatakan saya, di WA saja catat nomer saya supaya mereka tidak tahu”. Subhnallah.
Dan tidak berhenti di situ saja, beliau berkata pula; sebelum engkau meminta maaf saya sudah terlebih dahulu memaafkannya. Akhlak Waratsatul Anbiya’. Allahumm Ij’alna Minhum. (*)
Laut Mediterania – Algeria
26 November 2016.
Salam Takdzim
Ahmad Zain Bad
Annur 2 Bululawang Malang.