Dua Pekan, ISIS Culik 3 Ribu Wanita

Mosul – Sekitar 3.000 wanita dan anak perempuan di utara Irak diduga menjadi korban penculikan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS) dalam dua pekan terakhir. Kekejaman ISIS tak hanya sampai di situ, ratusan pria pun tewas ditembak.

Insiden penculikan ini terjadi di desa-desa di mana penduduknya angkat senjata melawan ISIS. Perempuan dan laki-laki ditahan secara terpisah di wilayah yang dikuasai ISIS, Tal Afar.

Sementara itu, 200.000 orang berhasil menyelamatkan diri ke wilayah Kurdish di Irak. Namun, banyak juga orang-orang yang tetap bertahan di pegunungan.

Donatella Rovera, penasihat krisis senior Amnesty International, mengatakan bahwa usia para korban mulai dari bayi sampai orang-orang tua.

“Sepertinya, ISIS menculik semua anggota keluarga-keluarga. Mereka yang tidak berhasil melarikan diri. Kami khawatir, korban pria sudah dieksekusi,” kata dia, seperti dikutip dari laman Daily Mail edisi 17 Agustus 2014.

Dua wanita – Leila Khalaf dan Wadhan Khalaf – termasuk di antara mereka yang diculik dari Desa Mujamma Jazira village. Kerabat mereka, Dakhil Atto Solo, mengatakan, penculikan itu terjadi setelah warga desa berusaha melawan serangan ISIS.

“Kami berusaha mempertahankan desa kami. Tapi, mereka (ISIS) punya senjata yang lebih besar,” kata Solo.

Sementara warga desa hanya memiliki senjata jenis Kalashnikovs. “Mereka mengeksekusi 300 pria dan membawa wanita ke penjara mereka. Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan mereka,” kata Solo, seperti dilansir Vivanews, Senin, 18 Agustus 2014.

Kelompok ini tak kunjung berhenti meneror warga di Irak-Suriah. Sebelumnya diberitakan, ISIS juga membantai secara kejam 700 anggota suku al-Sheitat di provinsi kaya minyak, Deir Ezzor, di Suriah. Mereka dibunuh dengan cara dipenggal.

Itulah laporan yang dibuat oleh sebuah kelompok penggiat Hak Asasi Manusia, Pemantau Suriah, dan diberitakan oleh stasiun berita Al Jazeera, Ahad, 17 Agustus 2014. Di antara 700 itu, terdapat 100 pejuang yang menentang rezim Presiden Bashar al-Assad. Namun, sisanya sebagian besar berasal dari kelompok sipil.

Menurut pemaparan organisasi itu lagi, para pria dari suku Sheitat, dibunuh di tiga desa yakni Ghranji, Abu Hamam dan Kashkiyeh. Ketiga desa itu diketahui menjadi area yang dikuasai oleh ISIS. (ahay)

Terkait

Dunia Lainnya

SantriNews Network