Ratusan Wanita Amerika Jadi Duta ISIS di Medsos

Washington DC – Sedikitnya 300 warga AS, dan kebanyakan perempuan, menjadi duta ISIS di sejumlah media sosial.

Selasa, 1 Desember 2015, NBC News mengabarkan hal itu diungkap sejumlah periset dari Universitas George Washington Program Ekstrimisme. Dalam uraiannya, mereka menyebutkan media Twitter menjadi pilihan utama para simpatisan dari AS itu.

Meski banyak di antaranya dibekukan karena memasang materi kelompok militan ISIS, namun tak lama kemudian mereka muncul lagi dengan wajah dan nama baru.

Mereka yang diidentifikasi sebagai warga AS pendukung ISIS itu, menjadi perhatian utama bagi kelompok militan tersebut. “Selama enam bulan, pendukung ISIS itu juga berhasil merekrut warga AS untuk bergabung,” bunyi laporan periset tadi.

Beberapa pekan kemudian para perekrut mengajak berdialog secara pribadi lewat jalur pribadi.

“Satu di antaranya berlokasi di Texas yang melibatkan sejumlah individu dan kelompok pusat studi islam. Lainnya berbasis di Midwestern, yang terdiri atas bekas teman-teman sekolah SLTA dan kenalan,” tulis laporan tersebut.

At report by George Washington University found at least 300 Americans are acting as ISIS ambassadors on social media by spreading propaganda and trying to recruit would-be terrorists

Seamus Hughes, wakil direktur Program Ekstrimisme menjelaskan, meski pendukung ISIS itu cenderung lelaki, namun sepertiga pemilik akun itu dikendalikan kaum perempuan.

“Mereka berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Mulai dari mendukung serangan teror dan kebosanan sehari-hari,” kata Hughes. “Bahkan mereka juga saling bercanda, memasang gambar lucu,” sambung Hughes. (shir/inilah)

Terkait

Dunia Lainnya

SantriNews Network