Konflik Dunia Arab

Hizbullah: Peristiwa di Dunia Arab bukan Konflik Sektarian

Sayid Hassan Nasrallah

“Banyak konflik saat ini bersifat politik dan tak berkaitan dengan agama.” Sayid Hassan Nasrallah.

Beirut – Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah, membantah bahwa perkembangan di dunia Arab adalah “konflik sektarian”, namun lebih bersifat politik.

“Tidak benar apa yang terjadi di dunia Arab adalah konflik sektarian,” kata Nasrallah, dalam  pidatonya yang ditayangkan televisi saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Sasaran politik ada di balik semua konflik dan perang yang terjadi. Itu tak berkaitan dengan agama, atau dengan faham Sunni dan Syiah,” kata Nasrallah sebagaimana dilansir ANTARA. “Banyak konflik saat ini bersifat politik dan tak berkaitan dengan agama,“lanjutnya.

“Kita harus menjauhkan konflik dari hasutan sektarian,” kata Nasrallah. Ia menyerukan diadakan dialog di Suriah, Bahrain, Irak, Tunisia, Mesir dan Lebanon. Mengenai krisis Suriah, Nasrallah mengatakan, “Semua perkembangan militer, regional dan internasional menunjukkan impian banyak pihak takkan terwujud berkaitan dengan situasi di Suriah.”

Mengenai hasil dari pemilihan anggota dewan legislatif Israel, Nasrallah mengatakan, “Tak seorang pun bisa mengandalkan partai apa pun di Israel, sebab partai sayap kanan dan kiri Israel sama saja berkaitan dengan hak bangsa Arab.”

Dalam beberapa kesempatan, Nasrallah sering menyampaikan, dirinya senantiasa mendukung setiap usaha penyelesaian masalah, termasuk konflik, melalui jalan dialog. “Kami Kami mengajak seluruh pihak untuk meletakkan senjata demi menjaga ketenangan dan stabilitas Negara,” seru dia.

“Daripada kita melakukan embargo dan tekanan terhadap rakyat Suriah, sebaiknya kita saling bergandengan tangan untuk menyalurkan bantuan dalam rangka menemukan solusi yang logis demi menyelesaikan masalah Suriah,” ujarnya.

Nahsrullah juga meminta kepada seluruh ulama Dunia Islam agar mengutuk aksi bom bunuh diri serta aksi terorisme yang membasmikan rakyat lantaran perbedaan pemikiran, agama, mazhab, dan politik di Irak, Afghanistan, Pakistan, dan Nigeria.

“Aksi pembunuhan tidak pernah berguna. Pembunuhan-pembunuhan yang terjadi di Karbala, Lebanon, Palestina, Irak, dan Iran tidak menyebabkan segala sesuatu berhenti,” tegasnya. (ahay/saif).

Terkait

Dunia Lainnya

SantriNews Network