Ilmuwan Turki: Sebelum Banjir, Nabi Nuh Panggil Anaknya Pakai Ponsel

Istanbul – Seorang akademisi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Kelautan Universitas Istanbul, Turki, bernama Yavuz Örnek membuat pernyataan kontroversial terkait Nabi Nuh dan putranya.

Ia mengklaim bahwa Nabi Nuh memanggil anaknya melalui telepon genggam sesaat sebelum terjadi banjir besar yang terkenal dan menjadi kisah yang disampaikan di dalam Alquran dan kitab Perjanjian Lama.

Berbicara di saluran televisi TRT 1 pada 6 Januari, Yavuz Örnek, mengatakan bahwa Nabi Nuh berkomunikasi dengan anaknya melalui telepon seluler karena jarak mereka sangat jauh satu sama lain.

“Ada gelombang setinggi 300 sampai 400 meter dan anak laki-laki Nabi Nuh jauhnya beberapa kilometer jauhnya. Alquran mengatakan bahwa Nuh berbicara dengan anaknya. Tapi bagaimana mereka bisa berkomunikasi? Apakah itu sebuah keajaiban? Bisa jadi. Tapi kami yakin dia berkomunikasi dengan anaknya melalui telepon seluler,” kata Örnek seperti diberitakan oleh Hurriyet Daily News, 8 Januari 2018.

Dia juga mengklaim bahwa Nuh sendiri membangun kapal yang terbuat dari pelat baja dan kapal ini menggunakan energi nuklir. “Saya seorang ilmuwan, saya berbicara untuk sains,” Örnek menambahkan.

Nabi Nuh, yang di dalam Kitab Kejadian Alkitab membangun bahtera yang menyelamatkan keluarganya dan banyak pasang hewan dari banjir besar, dipuja oleh Yudaisme, Kristen dan Islam. Sebuah bab dalam Alquran dikhususkan untuknya dan ceritanya.

Para ilmuwan dan petualang terus mencari-cari bahtera Nuh yang hilang selama bertahun-tahun.

Pada 30 April 2010, sekelompok ilmuwan mengklaim telah menemukan sisa bahtera Nabi Nuh di bawah salju dan abu vulkanik di Gunung Ararat, di wilayah timur Turki. Namun hasil penemuan itu tak ada kabar lagi hingga sekarang. (viva)

Terkait

Dunia Lainnya

SantriNews Network